Krjogja.com - SALATIGA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Salatiga, Agus Ahmad Agus Suaidi yang beberapa waktu lalu dikabarkan tidak akan ikut dalam penjaringan bakal calon (bacalon) Walikota maupun Wakil Walikota, ternyata mendaftarkan diri sebagai bacalon walikota di DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Pak Agus Ahmad Suaidi mendaftarkan di PKB sebagai bakal calon Walikota. Tetapi sampai saat ini belum melengkapi berkas formulir pendaftaran di DPC,” kata Ketua DPC PKB Salatiga, Saiful Mashud kepada KR, Jumat (14/6/2024).
Ditanya soal info bahwa yang bersangkutan beberapa waktu lalu tidak ingin ikut penjaringan karena belum direstui oleh keluarga dan bahkan juga mundur dari penjaringan di DPC PDI Perjuangan sebagai balon wakil walikota, Saiful Mashud juga mendengar info ini. “Infonya sih begitu, ini daftar di PKB,” katanya.
Mengenai penutupan pendaftaran, Saiful mengatakan untuk penjaringan di PKB Salatiga akan ditutup pada Sabtu (15/6).
Sementara itu dari DPC Partai Gerindra Salatiga justru melakukan perpanjangan pendaftaran balon walikota dan wakil walikota satu bulan ke depan sampai Senin (8/7) setelah tahap satu bulan pertama ditutup pada 8 Juni 2024 lalu.
Ketua DPC Partai Gerindra Salatiga, Yuliyanto dihubungi melalui telepon mengatakan perpanjangan pengembalian berkas kelengkapan bertujuan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pendaftar bakal calon walikota dan wakil walikota untuk melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.
“Memberikan kesempatan para pendaftar untuk melengkapi berkas yang dibutuhkan, diperpanjang sampai tanggal 8 Juli 2024,” kata Yuliyanto.
Dijelaskan sampai Kamis (13/6), yang mendaftar sebanyak 12 orang dan yang mengembalikan formulir dan persyaratan di Partai Gerindra masih 4 orang.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang Ke-70 Segera Dibuka Juni 2024! Cek Cara Pendaftarannya
Dari pantauan KR di Salatiga,sudah ada lembaga survei Pilkada 2024 Salatiga mulai melakukan survei independen. Selain itu juga ada survei diam-diam yang dilakukan kelompok masyarakat mandiri di Salatiga untuk melihat elektabilitas nama-nama yang mungkin bisa menjadi acuan rekomendasi partai politik sebagai pengusung.
Beberapa warga di Kota Salatiga di beberapa titik wilayah dari hasil wawancara dan keliling dengan beberapa kelompok warga, mereka menghendaki pemimpin Salatiga 2024-2029 dari kalangan anak muda dan fresh artinya belum terkontaminasi kepentingan publik dan pemerintahan di Pemkot Salatiga.
“Lebih baik yang muda dan fresh (orang baru/wajah baru), kalau orang yang lama dan pernah menjabat di Salatiga sudah banyak kepentingan dikhawatirkan dimanfaatkan kelompok tertentu dalam pelayanan publik di Salatiga,” ujar salah satu warga menganalisis kepentingan ke depan pasca Pilkada 2024. (*)