semarang

Puluhan Warga Grobogan Terserang Chikungunya

Kamis, 25 Juli 2024 | 16:15 WIB
Warga Diimbau Laksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Krjogja.com, GROBOGAN – Puluhan warga Desa Keyongan Kecamatan Gabus Grobogan mengalami demam disertai ruam pada kulit. Di antara mereka harus dirawat di rumah sakit dan Puskesmas.

Setelah dilakukan pemeriksaan, mereka positif terserang penyakit chikungunya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Grobogan, dr Djatmiko MAP membenarkan penyakit chikungunya menyebar di daerahnya. “Setelah didata, kita temukan ada 51 warga yang terserang penyakit chikungunya. Penyebarannya terjadi dari RT 9 dan RT 10 di RW 2 Desa Keyongan,” ungkapnya, Kamis (25/7/2024).

Penyakit chikungunya ini dialami oleh warga berusia 25-35 tahun sebanyak 8 orang, usia 36-45 tahun sebanyak 20, dan usia lebih dari 45 tahun sebanyak 23 orang.

“Setelah menjalani pengobatan, sebagian di antaranya sudah sembuh tetapi mengaku masih merasa pegal-pegal di tulang. Info terkini masih ada enam warga yang belum bisa beraktivitas,” terang Djatmiko.

Dijelaskan, gejala penyakit chikungunya diawali dengan demam yang diikuti ruam kemerahan, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, lemas dan mual.

“Pada beberapa kasus, chikungunya tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, kebanyakan penderita mengalami gejala yang timbul dalam 3-7 hari setelah tergigit oleh nyamuk pembawa virus,” tandasnya.

Chikungunya sendiri disebabkan oleh virus chikungunya yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Kedua nyamuk tersebut adalah jenis nyamuk yang juga menularkan penyakit demam berdarah dan virus Zika. Umumnya, nyamuk ini menggigit di siang dan malam hari.

Nyamuk Aedes mendapatkan virus chikungunya saat menggigit seseorang yang telah terinfeksi sebelumnya. Penularan terjadi bila orang lain digigit oleh nyamuk pembawa virus chikungunya. Meski demikian, virus chikungunya hanya menular melalui nyamuk dan tidak menyebar secara langsung antarmanusia.

“Chikungunya dapat menyerang siapa saja. Namun, risiko terserang penyakit ini lebih tinggi pada bayi baru lahir, orang usia 65 tahun ke atas, dan orang dengan kondisi medis lain, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung,” tambah Djatmiko.

Pihaknya berpesan kepada warga yang terkonfirmasi penyakit chikungunya agar tetap mengikuti pengobatan yang diberikan dokter dan juga menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Untuk mencegah agar penyakit chikungunya tidak cepat menyebar, warga diminta tidak bepergian ke daerah yang terdapat wabah penyakit chikungunya. Cara lain yang bisa dilakukan agar menggunakan pakaian yang meminimalkan paparan kulit, menggunakan losion anti nyamuk, dan ruangan yang bersih. (Tas)

Tags

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB