Krjogja.com - SEMARANG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana melantik Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko sebagai Pj Bupati Pati, dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Jateng, M Arief Irwanto sebagai Pj Bupati Cilacap.
Pelantikan dan serah terima jabatan dilaksanakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang Sabtu (10/8/2024). Sujarwanto menggantikan Kepala Dinas Perhubungan Henggar Budi Anggoro yang telah menjabat sebagai Pj Bupati Pati sejak Agustus 2023 sampai Agustus 2024. Sedangkan Arief Irwanto menggantikan Awaluddin Muuri yang menjabat Bupati Cilacap sejak November 2023-Agustus 2024.
Baca Juga: Menteri Agama RI Serahkan Piala Juara I KPN 2024 Kepada Siswi MAN 1 Yogyakarta
Gubernur minta kepada Pj Bupati Pati dan Cilacap yang baru agar segera beradaptasi dan lakukan langkah strategis terkait pelaksanaan tugas. Gubernur menilai kinerja pemerintah kabupaten Cilacap selama ini sudah bagus. Pertumbuhan ekonominya pada 2023 sebesar 5,76% atau lebih tinggi dari angka Jawa Tengah (4,98%). Prevalensi stunting berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 sebesar 18,5%, lebih rendah dari angka Jateng (20,7%). Rasio Gini Kabupaten Cilacap sebesar 0,364, juga lebih rendah dari Jawa Tengah (0,369).
Meski demikian, inflasi Kabupaten Cilacap pada Juli 2024 (yoy) sebesar 2,03%, lebih tinggi dari angka Jateng (1,86%). Angka kemiskinannya pada Maret 2024 sebesar 10,68% juga lebih tinggi dari tingkat kemiskinan Jateng yang sebesar 10,47%. Begitu juga tingkat kemiskinan ekstrem yang masih sebesar 1,25%, lebih besar dari angka Jateng (1,11%), dan tingkat pengangguran terbuka pada 2023 sebesar 8,74% juga lebih tinggi dari angka Jateng (5,13%).
Baca Juga: Kejuaraan Taekwondo MBW Internasional Malaysia, UKM Taekwondo 'UPNVY' Mencetak Prestasi
Untuk kinerja di Pemkab Patai, Gubernur menilai secara umum menunjukkan capaian yang bagus. Perekonomian 2023 tumbuh positif di angka 5,02% lebih tinggi dari angka Jawa Tengah (4,98%). Tingkat pengangguran terbuka pada 2023 sebesar 4,29%, lebih rendah dari angka Jateng (5,13%).
Prevalensi stunting berdasarkan SKI 2023 sebesar 18,5%, lebih rendah dari angka SKI Jateng (20,7%). Rasio Gini Kabupaten Pati sebesar 0,312 juga lebih rendah dari Jawa Tengah (0,369). Meski demikian tingkat inflasinya pada Juli 2024 (yoy) sebesar 2,06%, masih lebih tinggi dari angka Jateng (1,86%). Angka kemiskinan pada Maret 2024 sebesar 9,17%, lebih rendah dari angka Jateng yang sebesar 10,47%. Untuk tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 1,23%, masih lebih tinggi daripada angka Jateng (1,11%).
Baca Juga: Asosiasi Advokat Konstitusi Bahas Keseimbangan Penagihan dan Perlindungan Konsumen
Dalam memimpin daerah, Menurut Nana, kolaborasi dengan Forkopimda dan seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan, karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam menyelesaikan permasalahan di wilayahnya. "Saya minta terus melakukan inovasi guna mewujudkan pelayanan publik yang terbaik bagi masyarakat,” tegas Nana. (Bdi)