Krjogja.com, SEMARANG - Dongseo University Korea bersama Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Asosiasi Kantor Urusan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (ASKUI PTMA) dan Assosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jateng melakukan penandatanganan kerjasama internasional dan diskusi di bawah platform Asian Aliance University (AAU).
Acara yang dilaksanakan di aula Rumah Sakit Unimus tersebut, Selasa sore (4/2/2035) dibuka Wakil Rektor IV Unimus Muh Yusuf PhD. Dari pihak Dongseo University Korea Selatan yang hadir President Prof Dr Jekuk Chang, Prof Dr Kenneth Hahn (Dean, Office of Internasional Affairs) dan Leo Choi (Director International Exchange Center).
Sedangkan dari pihak Indonesia hadir Wakil Rektor IV Unimus Muh Yusuf PhD, Ketua Askui PTMA Condro Nur Amin, serta sekitar 71 pimpinan PTMA dari berbagai wilayah di Indonesia dan beberapa PTS di Jateng.
Kepada pers di sela sela acara, President (Rektor) Dongseo University Korea menyampaikan November 2024 lalu Dongseo University mengundang Muhammadiyah bersama 50 perguruan tinggi lain di Asia untuk membentuk Asia University President Forum (AUPF) yang diselenggarakan di Dongseo University Korea.
"Dalam AUPF 50 Perguruan Tinggi bersepakat membentuk AAU yang bertujuan memperkenalkan platform inovatif yang menghubungkan universitas universitas di Asia, memungkinkan mereka untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat akan pendidikan berkualitas tinggi yang dapat diakses di seluruh kawasan Asia" ujar Prof Jekuk Chang.
Dirinya memberikan gambaran akan keuntungan bagi mahasiswa yang perguruan tingginya bergabung di AAU. Sebagai contoh, seorang mahasiswa di Semarang mengambil kursus desain secara daring dari Dongseo University di Korea, berkolaborasi dengan teman teman dari Jepang dan mendapatkan kesempatan magang melalui jaringan regional serta lulus dengan gelar yang diakui di seluruh Asia.
"Melalui AAU, kita bisa mengintegrasikan pertukaran budaya dan pembelajaran interdisipliner ke dalam pendidikan, memungkinkan mahasiswa mengembangkan pola pikir global yang unik sambil tetap berakar dalam keberagaman Asia" tambah Prof Dr Jekuk Chang.
Lebih lanjut Prof Jekuk Chang menyampaikan dengan bergabung dengan AAU maka universitas akan memiliki akses ke jaringan institusi di seluruh Asia, berkolaborasi riset dan program akademik inovatif, bisa mengikuti program join degree yang meningkatkan pengakuan global serta membantu mahasiswa mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi di berbagai negara Asia.
"Meskipun kami adalah universitas yang relatif masih muda, berdiri 1992, tetapi kami telah membangun reputasi kuat di bidang perfilman, desain, konten digital, administrasi bisnis dan IT. Baru baru ini Kementrian Pendidikan Republik Korea memilih kami sebagai salah satu dari Glocal 30 universitas di antara 200 universitas di Korea, sebagai pengakuan atas keunggulan akademik dan visi global kami. Sebagai bagian dari inisiatif ini , kami akan menerima 100 miliar Won atau sekitar Rp 1 triliun dalam 5 tahun ke depan. Kami membagikan dana tersebut melalui AAU karena Dongseo University berkomitmen penuh untuk kolaborasi global dan mewujudkan AAU" tambah Prof Jekuk Chang.
Terkait keinginannya berkolaborasi dengan Muhammadiyah, Prof Jekuk Chang menyampaikan pihaknya tahu Muhammadiyah memiliki jaringan besar perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu Muhammadiyah berkomitmen untuk memperkuat sistem pendidikan tinggi Indonesia dan memperluas peluang bagi mahasiswanya.
"Saya mendorong Muhammadiyah untuk mengambil peran utama dalam membentuk AAU. Keikutsertaan universitas ke AAU tidak hanya menguntungkan institusi tetapi juga membangun masa depan di mana mahasiswa di seluruh Asia memiliki akses ke pendidikan kelas dunia tanpa batas" tandas Prof Jekuk Chang.
Sementara itu pula Muh Yusuf PhD menyampaikan Universitas Muhammadiyah Semarang ( Unimus) menjadi tuan rumah penandatanganan kerjasama internasional antara Dongseo University Korea, Unimus, PTMA , PTS Jateng dan beberapa PTN.
"Saat ini sedikitnya 71 perguruan tinggi Indonesia menandatangani LOI (letter of intens) di bawah naungan AAU. AAU merupakan metode yang ditawarkan pada universitas Asia untuk memiliki platform yang sama tentang credit transfer secara mobile atau online" ujar Muh Yusuf PhD.
Menurut Muh Yusuf PhD, masing masing universitas ditawari konsep credit transfer dibawah naungan AAU. Lewat cara ini jauh lebih murah dan lebih representatif karena bisa secara on-line.