Hari terakhir di Bali diisi dengan kunjungan ke pusat oleh-oleh terbesar, yaitu Krisna, Dewata, dan Cening Bagus. Mahasiswa berburu suvenir khas Bali, mulai dari pie susu, kopi Bali, batik, hingga kerajinan tangan tradisional, sebagai kenang-kenangan dari perjalanan yang luar biasa ini.
Dengan penuh rasa syukur, rombongan akhirnya kembali ke Semarang, membawa pulang ilmu, pengalaman, dan kenangan yang tak ternilai harganya. KKL 2025 bukan sekadar perjalanan akademik, tetapi juga sebuah pengalaman transformatif yang memperluas wawasan mahasiswa tentang industri, membangun jejaring profesional, dan semakin mempererat kebersamaan dalam satu keluarga besar SV TRKI Undip.(Sgi)