Krjogja.com, KUDUS - Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) kembali menyelenggarakan Kejuaraan Pencak Silat Piala Rektor UMKU Silat Star V 2025 tingkat nasional di Gedung Crystal Building Kudus, Jumat 7 Februari 2025 lalu.
Dalam kejuaraan yang termasuk dalam rangkaian milad UMKU yang ke-26 ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari total 758 peserta.
Meskipun sempat terjadi penundaan, Wakil Rektor III UMKU, Rizka Himawan, menjelaskan bahwa mundurnya keberlangsungan kejuaraan ini terjadi karena banyaknya kegiatan yang harus diselenggarakan bersamaan.
“Milad kali ini memiliki banyak agenda, termasuk perayaan milad Muhammadiyah yang juga menjadi bagian dari rangkaian acara. Selain itu, kehadiran Pak Menteri dalam perayaan sebelumnya serta adanya kejuaraan Tapak Suci tingkat nasional di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) turut memengaruhi jadwal kami,” ujarnya.
Meskipun waktu pelaksanaan sedikit mundur, kejuaraan ini tetap diikuti oleh peserta dari berbagai daerah, seperti Boyolali, Tegal, dan beberapa wilayah di luar Pati Raya.
“Kami sebenarnya ingin membuatnya lebih besar, berskala nasional, tapi karena waktu yang mepet, tidak semua peserta dari luar bisa hadir. Namun, tetap banyak yang datang dari berbagai daerah,” sebutnya.
Rektor UMKU Dr Edy Soesanto menjelaskan bahwa pemilihan pencak silat sebagai cabang yang dilombakan bukan tanpa alasan.
“Pertama, pencak silat adalah seni bela diri asli Indonesia yang harus terus dilestarikan. Kedua, Muhammadiyah memiliki perguruan pencak silat resmi bernama Tapak Suci, yang sudah berkembang sangat besar,” ucapnya
Oleh karena itu, tambahnya, UMKU berkolaborasi dengan Tapak Suci Putra Muhammadiyah untuk menyelenggarakan kejuaraan ini secara rutin.
Ia juga menegaskan bahwa keberadaan Tapak Suci di seluruh sekolah Muhammadiyah menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan event ini.
“Semua sekolah Muhammadiyah memiliki perguruan pencak silat Tapak Suci. Jadi, meskipun perguruan lain tidak ikut serta, kami tetap optimis event ini akan ramai dan terus berkembang,” ujarnya.
Sebagai motivasi dan capaian, dalam kejuaraan ini, akan dipilih pesilat terbaik selain juara di tiap kelas, tidak hanya diambil dari juara satu, tapi juga berdasarkan penilaian keseluruhan.
“Kami sudah menyiapkan penghargaan untuk juara satu, dua, dan tiga. Bahkan ada kemungkinan beasiswa bagi para juara, dengan skema 100%, 75%, atau 50% yang akan diatur secara teknis untuk diberikan beasiswa meraih ilmu di UMKU,” ungkapnya.
UMKU lebih fokus pada penghargaan berupa medali dan kesempatan bagi para atlet untuk terus berkembang. Hampir semua atlet pencak silat di Kabupaten Kudus sudah berlatih di arena lomba, sehingga ini menjadi ajang evaluasi bagi mereka.