semarang

APPBIPA Jateng Gelar Marangbipa 4, Kehadiran AI dan Masa Depan Pengajar BIPA

Rabu, 5 Maret 2025 | 23:35 WIB
lustrasi tools AI yang bisa digunakan untuk memudahkan proses pembuatan konten. (unsplash/Steve Johnson)

KRjogja.com, SEMARANG - Afiliasi Pegiat dan Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Jawa Tengah (APPBIPA Jateng) kembali menggelar MARANG BIPA untuk yang ke-4 kalinya, secara daring, Jum’at siang (28/02/2025).

Kegiatan yang merupakan salah satu agenda rutin APPBIPA Jateng ini membahas berbagai topik tentang pembelajaran BIPA. Tema yang diusung dalam Marang BIPA #4 kali ini adalah “Ketika AI Mengajarkan Bahasa: Bagaimanakah Masa Depan Pengajar BIPA?"

Diskusi ini menghadirkan Dr. Raden Arief Nugroho dari Universitas Dian Nuswantoro sebagai pembicara utama. Dia membahas dampak kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran bahasa serta bagaimana peran pengajar BIPA dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Acara dimulai pukul 13.00 WIB dengan memanfaatkan aplikasi daring Zoom oleh moderator yang merupakan dosen dari UIN Raden Mas Said Surakarta sekaligus koordinator pendidikan dan pelatihan APPBIPA Jawa Tengah, Elita Ulfiana, M.A.

Acara ini dihadiri oleh peserta yang merupakan para mahasiswa, pengajar serta pegiat BIPA dari berbagai instansi pendidikan, baik di dalam maupun di luar Jawa Tengah.

Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Kecerdasan Buatan, merupakan bentuk kemajuan teknologi di era digitalisasi yang berpengaruh besar dalam berbagai bidang, salah satunya bidang pembelajaran bahasa.

Kecanggihan teknologi AI memberikan banyak opsi kemudahan dalam mempelajari sebuah bahasa. BIPA sebagai sebuah lembaga pengajaran bahasa dan budaya kepada pemelajar asing tentu menjadi salah lembaga yang turut merasakan pengaruh kecanggihan AI dalam pembelajaran bahasa. Untuk itu, MARANG BIPA #4 kali ini mendiskusikan bagaimana pengaruh AI dan prediksi kondisi pengajaran BIPA di masa depan.

Dr. Raden Arief Nugroho dari Universitas Dian Nuswantoro sebagai pembicara utama membahas hasil observasi dari kelas pengajaran BIPA di Indonesian Language and Culture Services (ILCS) Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS). Beberapa hal yang dia sampaikan yaitu latar belakang materi dari hasil observasi kelas BIPA di UDINUS, fenomena, investigasi mendalam, refleksi diri, langkah antisipasi dari sudut pandang pengajar dan organisasi.

Dr Arief juga menunjukkan beberapa hasil analisis keterampilan berbahasa melalui pesan whatsapp, email, maupun pesan suara oleh pemelajar BIPA. Bahkan dalam beberapa kesempatan wawancara dengan pemelajar asing mereka mulai belajar dan menguasai bahasa Indonesia melalui Chat GPT.

Dr Arief juga menyampaikan bagaimana refleksi yang harus dilakukan seorang pengajar dalam menghadapi tantangan AI dalam pembelajaran BIPA ini.

Pertama, pengajar BIPA yang hanya terfokus pada pengajaran bahasa saja maka akan berpotensi tergantikan oleh AI, kedua pengajar BIPA yang tidak melibatkan cara-cara dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat juga akan berpotensi tergantikan.

Selain tantangan yang akan dihadapi oleh pengajar, ada peluang yang bisa dilakukan oleh pengajar, misalnya pengajar harus menjadi “sahabat” pemelajar, dan pengajar BIPA harus menjadi “perantara” pemelajar dengan masyarakat.

Lalu, langkah antisipasi yang bisa dilakukan yaitu bagi seorang pengajar secara individu perlu melakukan penelitian kelemahan AI dan menyertakan AI dalam pengajaran. Dan dalam konteks kelembagaan dan organisasi perlu menggalakkan pelatihan tentang “Pengajaran dan AI” dan perlu adanya pendanaan penelitian AI dan pendidikan. Sebagai simpulan Dr Arief pantik dengan sebuah pertanyaan kritis “Artificial Intelligence: Friend or Foe? Apakah AI ini akan menjadi teman atau lawan. (Sgi)

Tags

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB