KRjogja.com - SEMARANG – Jalur Pantura Semarang, khususnya akses keluar menuju Kabupaten Demak, selama 2 hari Rabu dan Kamis (22-23/10/2025) lumpuh akibat banjir sebagai dampak dari hujan dan rob.
Ketiangian air mencapai 80 sentimeter tersebut telah melumpuhkan jalur transportasi sepanjang 3 kilometer dari kawasan Kaligawe hingga Terboyo. Banyak kendaraan roda dua tenggelam dan mobil serta truk mogok.
Banjir tak hanya melumpuhkan jalur transportasi, melainkan juga merendan beberapa kawasan perumahan dan mengganggu aktifitas Rumah Sakit Islam Sultan Agung, Universitas islam Sultan Agung (Unissula) serta aktifitas di Kawasan Industri Kaligawe.
“Sudah 2 hari ini sepanjang jalur Kaligawe-Terboyo dalam kondisi darurat banjir. Ketinggian air terdalam mencapai hampir 1 meter, sehingga ini membuat banyak pengendara sepeda motor yang mogok terjebak banjir. Tak hanya itu, banyak mobil dan truk yang mogok karena mesinnya terendam saat melintas. Kondisi ini mengakibatkan kemacetak,” ungkap Danramil 06/Genuk Mayor Inf Rahmatullah AR SE MM yang menurunka seluruh personilnya untuk membantu mengevakuasi warga masyarakat yang terjebak.
Rahmatullah mengatakan, sebagian besar anggotanya diterjunkan membantu masyarakat yang terdampak banjir. “Terutama mereka yang membawa kendaraan mogok. Terpaksa kami evakuasi keluar dengan cara memanggulnya bersama-sama. Namun di hari kedua ketinggian air makin bertambah hingga terpaksa kami pergunakan perahu karet. Perahu karet ini juga untuk membantu keluar masuk pasien rawat jalan di RSI Sultan Agung Semarang,” lanjutnya.
Bersama personel Polsek Genuk dan Kecamatan Genuk, Koramil 06/Genuk juga mengoptimalkan bantuan dengan mengerahkan truk-truk untuk membantu transportasi warga.
Baca Juga: HKJS 2025, Purworejo Aktifkan Pusat Layanan Kesehatan Mental Inklusif
“Kita terjunkan truk yang lebih tinggi dan mampu menerjang genangan banjir untuk membantu evakuasi. Khususnya untuk masyarakat yang akan berobat ke RSI Sultan Agung. Juga bagi pasien yang hendak pulang selesai perawatan maupun rawat jalan,” tambahnya.
Camat Genuk, Prayoto mengungkapkan penanganan dampak banjir ini dilakukan secara komprehensif oleh semua pilar Kecamatan dibantu relawan masyarakat.
"Kami sangat berterima kasih, semua elemen masyarakat juga turun membantu kami untuk mengatasi dan menangani banjir. Beruntung kami memiliki jalur alternative yang reepresentatif dan kondisinya bagus, sehingga ada jalur alternative untuk menghindari banjir Kaligawe,” ujar Pranyoto.
Pranyoto menghimbau agar masyarakat lebih baik menghindari Kaligawe selama cuaca masih hujan lebat dan terjadi banjir di Kaligawe. (Cha)