KRjogja.com, SEMARANG - Universitas Diponegoro (Undip) kembali mencatat prestasi di tingkat nasional. Sigit Pramana, mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI), Sekolah Vokasi (SV) Undip, berhasil meraih Juara 2 dalam Essay Kopsi Competition 2025 yang diselenggarakan oleh KOPSI FEB Universitas Airlangga pada 1 November 2025 di Surabaya. Kompetisi ini mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk beradu gagasan dan inovasi.
Dalam ajang tersebut, Sigit mengusung inovasi pemanfaatan minyak jelantah yang dikombinasikan dengan ekstrak daun kemangi menggunakan metode Microwave-Assisted Extraction (MAE) untuk menghasilkan biocleaner ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya menjadi solusi terhadap pencemaran minyak jelantah, tetapi juga menghadirkan pembersih yang aman dan berkelanjutan.
Sigit menjelaskan bahwa minyak jelantah masih memiliki potensi sebagai bahan baku pembersih, sedangkan daun kemangi mengandung senyawa bioaktif seperti fenolik dan flavonoid yang memiliki sifat antibakteri. "Daun kemangi bukan sekadar bumbu dapur, tetapi sumber senyawa bioaktif. Melalui metode MAE, senyawa tersebut dapat diekstraksi lebih cepat dan tetap terjaga kualitasnya," ujarnya.
Metode Microwave-Assisted Extraction (MAE) adalah teknik ekstraksi modern yang memanfaatkan gelombang mikro untuk memanaskan pelarut dan sampel secara cepat dan merata. Proses ini membuat dinding sel tanaman lebih mudah pecah, sehingga senyawa bioaktif seperti fenolik dan flavonoid dalam daun kemangi dapat diekstraksi lebih efisien dan cepat dibanding metode konvensional.
Dr. Mohamad Endy Julianto, S.T., M.T., selaku pembimbing sekaligus Kaprodi TRKI menilai penelitian ini sebagai bentuk penerapan sains terapan yang bermanfaat dan relevan.
"Penelitian ini menarik karena mampu mengubah limbah menjadi produk bermanfaat melalui metode yang efisien seperti MAE. Ini contoh penerapan ilmu pengetahuan yang langsung menjawab kebutuhan lingkungan," ujarnya.
Sigit juga menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini.
"Alhamdulillah, saya bersyukur atas kesempatan dan hasil yang diberikan. Harapannya, penelitian ini bisa menunjukkan bahwa bahan sederhana seperti daun kemangi dan minyak jelantah tetap memiliki nilai jika diolah dengan tepat," ucapnya.
Prestasi ini memperkuat komitmen Universitas Diponegoro dalam melahirkan mahasiswa yang inovatif dan peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. Inovasi berbasis daun kemangi ini menjadi langkah konkret generasi muda dalam mendukung Indonesia yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan. (Sgi)