Secara keseluruhan, para peneliti mengatakan sebagian besar indikator tanda-tanda vital mereka berada di arah yang salah dan menambah keadaan iklim menjadi semakin darurat.
"Keadaan darurat berarti bahwa jika kita tidak bertindak atau menanggapi dampak perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon kita, mengurangi produksi ternak kita, mengurangi pembukaan lahan dan konsumsi bahan bakar fosil, dampaknya mungkin akan lebih parah daripada yang kita alami saat ini," ujar penulis utama studi, Dr Thomas Newsome, dari University of Sydney.
"Itu bisa berarti ada area di Bumi yang tidak dapat dihuni lagi oleh manusia." tambahnya.(*)