Keamanan Lemah, Kasus Pencurian Data Marak

Photo Author
- Jumat, 2 Agustus 2019 | 13:23 WIB
Istimewa
Istimewa

JAKARTA, KRJOGJA.com - Banyak perusahaan sudah mengadopsi Greycortex untuk teknologi keamanan jaringan karena banyak pencurian data besar terjadi karena celah keamanan yang rentan dalam lalu lintas jaringan internet. "Padahal semua perilaku berbahaya, penyimpangan, aktivitas berisiko di jaringan kini sudah bisa dideteksi sejak dini"demikian  Technology Officer (CTO) Greycortex Vladimir Sedlacek ,kepada wartawan di Jakarta kemarin.

Sebagai analis lalu lintas jaringan tidak hanya digunakan untuk mengidentifikasi ancaman dikenal dan tidak dikenal ke jaringan. Greycortex juga mampu memvisualisasikan setiap perangkat terhubung yang berada dalam jaringan tersebut.ujarnya .

Kecanggihan untuk mendeteksi ancaman dan total visibilitas sehingga menutup celah keamanan yang ditinggalkan oleh alat keamanan jaringan umum seperti SIEM, firewall, dan solusi endpoint lainnya,” paparnya.


Dikatakan, Greycotex ibarat mata siber yang melihat segalanya. Hal ini dimungkinkan karena ada fitur MENDEL sudah menggunakan kecerdasan buatan canggih dan pembelajaran mesin. Keistimewaan itu didukung database daftar hitam lebih dari 100.000 alamat IP dan lebih dari 45.000 deteksi signature aktif dalam 40 kategori yang terus diperbarui.

Database Greycortex ini juga berisi data berbagai virus, malware, RAT, Trojan, dan ransomware, termasuk alamat situs-situs berbahaya. Berkat kolaborasi itu, pengawasan jaringan dapat dilakukan dengan efektif dan pengamanan jaringan berjalan komprehensif.

“Jika ada perilaku di jaringan, pasti ada polanya. Anomalinya akan kelihatan, apalagi jika itu malware. Greycortex melengkapi kesenjangan-kesenjangan yang ada selama ini dari sisi keamanan. Umumnya orang hanya fokus di end point, server  (peladen) dan sebagainya. Tapi kami ambil bagian di jaringan, dan mendeteksi setiap permasalahan yang terjadi,” tambah IT Security Consultant PT Prosperita- ESET Indonesia, Yudhi Kukuh.

Semua perilaku berbahaya dan berisiko akan meninggalkan petunjuk pada jaringan.  Dengan merekam metadata jaringan dari waktu ke waktu dan menerapkan pembelajaran mesin canggih, analisis lalu lintas jaringan dapat mendeteksi hingga penyimpangan terkecil dari setiap perilaku.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB
X