SEBUAH studi yang dilaksanakan dua tahun berturut-turut mengungkap masalah utama pada Android.
Hasil studi tersebut mengungkap bahwa aplikasi-aplikasi berbahaya merupakan masalah signifikan yang ada pada Android. Demikian sebagaimana dikutip dari Softpedia, Rabu (26/6/2019).
Padahal, Google telah melakukan berbagia hal untuk meningkatkan keamanan bagi penggunanya.
Tim peneliti dari Data61, bagian dari University of Sidney dan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) membuat sistem analisis aplikasi canggih yang mengandalkan jaringan bernama convolutional untuk memindai aplikasi dan menentukan kesamaan, termasuk ikon aplikasi.
Aplikasi-aplikasi berbahaya, termasuk kloningan yang berupaya melakukan metode scam terhadap pengguna maupun perangkat, biasanya memakai ikon yang menyerupai aplikasi populer guna menipu pengguna supaya mau mengunduhnya.
Penelitian ini juga bergantung pada performa pemindaian anti-malware VirusTotal, termasuk pemeriksaan izin dan pustaka iklan pihak ketiga untuk melihat aplikasi yang merusak perangkat yang dipasangi.
Hasil penelitian tersebut, dari satu juta aplikasi yang diperiksa, ada sekitar 50 ribu aplikasi yang menyertakan kesamaan dengan aplikasi populer di Play Store.