SEBUAH fenomena langit yang cukup mengkhawatirkan terkait dengan Bulan menjadi perbincangan hangat para ilmuwan dalam beberapa waktu belakangan ini.
Menurut sebuah studi penelitian baru, Bulan kemungkinan akan terus menyusut akibat sering mengalami apa yang disebut dengan moonquake atau gempa Bulan.
Bulan disebut telah mengalami gempa sebanyak 28 kali sejak tahun 1969 hingga 1977. Dan para ilmuwan telah menganalisis gempa Bulan tersebut.
Hasil analisis ilmuwan tentang gempa Bulan tersebut ternyata sangat mengejutkan. Karena ada kemungkinan terdapat aktivitas tektonik di Bulan.
Menurut profesor geologi UniversityofMaryland, Nicholas Schmerr, dari 28 gempa Bulan, delapan di antaranya berasal dari 'aktivitas tektonik asli'. Artinya, ada pergeseran lempeng kerak di Bulan.
Jadi, gempa di Bulan terjadi bukan karena adanya benturan dengan asteroid atau runtuhan di bagian dalam satelit Bumi tersebut.
Profesor Nicholas mengungkapkan bahwa sejumlah gempa yang terekam dalam data Apollo terjadi mirip dengan sesar yang terlihat dalam misi LRO (Lunar ReconnaissanceOrbiter) NASA.