Menurut astrofisikawan di Univeristy of Minnesota, Patrik L. Kelly, jarak Icarus seratus kali lebih jauh dibanding bintang tunggal lain yang pernah terdeteksi.
Biasanya, hanya fenomena seperti supernova atau galaksi yang terdeteksi pada jarak yang sangat jauh. Penemuan Icarus bermula saat Kelly dan rekan-rekannya mempelajari gambar sebuah supernova bernama SN Refsdal.
Namun pada 2016, mereka menemukan benda berkedip yang berada di galaksi tempat supernova itu terjadi.
Icarus merupakan bintang besar yang lebih panas dibanding matahari. Kemungkinan bintang tersebut ribuan kali lebih terang, tetapi Kelly mengatakan, Icarus kini sudah tak ada lagi.
Bintang biru raksasa hidupnya tak mencapai sembilan miliar tahun. Ia menduga Icarus runtuh menjadi black hole atau berubah menjadi bintang neutron.
Alam semesta berusia 13,8 miliar tahun dan dengan melihat cahaya Icarus, berarti kita telah melihat kembali ke tiga perempat dari usia alam semesta.
Kelly mengatakan, dengan menggabungkan kaca pembesar alami dengan teleskop James Webb, dapat menghasilkan temuan lain berupa bintang yang lebih tua dan jauh, bahkan, melebihi Icarus.(*)