SUHU air laut yang kian menghangat memicu badai terkuat dan cuaca ekstrem. Temuan peningkatan suhu air laut direkam oleh ribuan robot terapung. Robot mencatat rekor berulang kali selama dekade terakhir.
Laporan yang terekam pada robot adalah tahun 2018 diperkirakan akan menjadi tahun terpanas, menurut analisis Chinese Academy of Sciences. Hal itu mendorong naiknya permukaan laut.
Para ilmuwan memperingatkan, saat lautan menghangat, badai yang lebih hebat dan cuaca ekstrem lainnya dapat terjadi. Pemanasan global yang ditandai suhu air laut meningkat dipantau sejak 1960.
Hasil temuan seiring waktu, pemanasan air laut lebih cepat terjadi, menurut penelitian yang diterbitkan minggu ini di jurnal Science.
"Penyebab utama didorong oleh akumulasi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida di atmosfer akibat aktivitas manusia," kata peneliti Lijing Cheng dari Chinese Academy of Sciences, dikutip dari Mail Online, Senin, 14 Januari 2019.
Meningkatnya laju suhu air di lautan termasuk tanda dari bertambahnya gas rumah kaca di atmosfer.
Pada Oktober 2018, ilmuwan iklim terkemuka menyampaikan, dunia punya sekitar 12 tahun lagi untuk menuju sistem energi terbarukan yang lebih bersih. Strategi ini juga memperkuat risiko menghadapi beberapa dampak terburuk dari perubahan iklim.
Dampak buruk perubahan iklim berupa kekurangan air dan makanan, badai yang lebih kuat, gelombang panas, dan cuaca ekstrem lainnya. Naiknya permukaan air laut juga patut diwaspadai.