Untuk kategori inovasi Tribologi, ketiga finalis terpilih adalah Dr. Anggito P. Tetuko, M.Eng dan tim dengan judul karya 'Pengembangan material nano-particle (Fe3O4) sebagai bahan aditif nano-lubricant pada komponen mesin', Daniel Martomanggolo Wonohadidjojo yang membawakan 'Pemodelan dan Simulasi Friction dan Efisiensi pada Excavator dengan Computational Intelligence Controller', dan ide inovasi “Rancang Bangun Teknologi Dielektrik Berbasis Lapisan Tipis (Thin Film) Kitosan Sebagai Biosensor Deteksi Kualitas Oli secara In-situ†yang diusung oleh Ikhwanuddin.
Tiga finalis untuk kategori energi adalah tim Innovation Geeks dengan judul karya 'Bio-DME is Future LPG', tim REPGY dengan ide inovasi 'Panel Ondrivoltaic Berbahan Plastik Daur Ulang Terinstalasi dengan Sel Ondri' dan tim PSSL Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang memberikan ide inovasi 'Smart Home Energy Management System.'
VP Technical PT Shell Indonesia Bambang Wahyudi menyatakan kegembiraannya dengan kualitas dan kuantitas karya di bidang tribologi, mengingat kompetisi ini baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Kualitas karya yang masuk telah membuat para panelis harus mendikusikannya dengan detail dan cukup alot untuk menentukan tiga karya yang dapat masuk ke tahap final.Â
Keenam finalis 'Think Efficiency 2018'akan memamparkan ide mereka di depan para ahli dan praktisi energi dan tribologi pada tahap final yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2018. Panelis di kategori Tribologi adalah ahli tribologi perawatan dan konversi energi asal Institut Teknologi Bandung Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, perekayasa BPPT Barman Tambunan, PhD dan praktisi tribologi Nugraha Kartasasmita.Â
Sementara Syarif Riyadi, PhD praktisi industry dan co-founder Energy Academy Indonesia, Dr. Deendarlianto dari Jurusan Teknik Mesin dan Industri Universitas Gadjah Mada UGM, dan Ahmad Yuniarto Founder dan Chairman Biru Peduli foundation akan menjadi panelis di kategori Energi. (*)