TEKNOLOGI digital membantu perusahaan pencari minyak dan gas (migas)‎ menekan biaya operasional, di tengah kondisi harga minyak yang belum membaik.
Â
Chief Executive Officer, Malaysia Petroleum Resource Corporation (MPRC) Datuk Shahrol Azral Ibrahim Halmi dalam keterangannya mengatakan,‎ rendahnya harga minyak dunia memaksa perusahaan pencari migas memangkas belanja modal (capital expenditure/capex) dan menyesuaikan rencana untuk proyek prioritas.
Â
"‎Saat harga minyak rendah industri melakukan pemikiran ulang model operasi," kata Datuk, dalam ajang 2017 Huawei Asia-Pacific Innovation Day di Grand Hyatt Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (9/11/2017).
Â
Dengan kehadiran teknologi digital, menurut dia, dapat menolong ‎industri hulu migas karena bisa membuat biaya operasi pencarian migas menjadi jauh lebih efisien.
Â
"Teknologi digital dapat menolong industri migas menghadapi tantangan. Perusahaan menjadi kompetitif dan efisiensi biaya," tutur Datuk.
Â
Datuk menyebutkan, penggunaan teknologi digital pada kegiatan operasi hulu migas, diantaranya pemakaian untuk mengakses lokasi sulit. Hal ini bisa memangkas biaya pengiriman pekerja. Selain itu juga bisa mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Â
Selain itu, dapat meminimalisir penurunan produksi migas di luar rencana (unplanned shutdown).
Â
"Teknologi digital juga bisa dimanfaatkan untuk mengawasi aset operasi, dengan menggunakan drone," dia menandaskan.(*)