Menurutnya, dari hasil penelitian yang dilakukan pihaknya, aspal yang menggunakan campuran bahan limbah plastik menghasilkan perkerasan jalan yang lebih kuat, lebih tahan lama, dan lebih murah. ‎Untuk membangun jalan sepanjang 1 kilo meter (km) dengan lebar 7 m, di Indonesia dibutuhkan 2,5 ton sampah plastik. Saat ini sedang dilakukan proses pengujian untuk penyusunan modul.
"Untuk jalan dengan beban lalulintas berat dibutuhkan dua lapisan plastik, sehingga kebutuhannya bisa mencapai lima ton," ucap Danis.(*)