Teror Ransomware WannaCry Sengaja Disebar Kelompok Hacker Korut?

Photo Author
- Selasa, 16 Mei 2017 | 11:40 WIB

Hingga saat ini teror ransomware WannaCry telah menginfeksi 200.000 komputer di setidaknya 150 negara. Serangan tersebut telah melumpuhkan kegiatan sejumlah rumah sakit, pemerintahan, dan perusahaan.

Dugaan adanya hubungan teror tersebut ke Korea Utara datang saat para periset keamanan dan perusahaan teknologi, mengkritik Pemerintah AS karena telah menimbun senjata siber, termasuk perangkat lunak berbahaya yang digunakan pada WannaCry.

Perangkat lunak yang digunakan teror ransomware WannaCry, diyakini dikembangkan Badan Keamanan Nasional AS (NSA).

Alat yang dikenal dengan nama EternalBlue itu dicuri oleh kelompok peretas yang diketahui sebagai The Shadwow Brokers. Mereka membuat alat tersebut dapat diakses dengan cuma-cuma dan mengatakan bahwa itu merupakan bentuk protes terhadap Presiden AS Donald Trump.

Menurut Presiden Microsoft, Brad Smith, serangan tersebut merupakan contoh mengapa penimbunan kerentanan perangkat lunak oleh pemerintah merupakan sebuah masalah.

"Pemerintah harus menanggapi serangan ini sebagai sebuah peringatan," ujar Smith. "Kita membutuhkan pemerintah untuk mempertimbangkan kerusakan yang diderita masyarakat, yang berasal dari penimbunan kerentanan."

"Serangan itu sama seperti militer AS kehilangan misil Tomahawk (misil kendali jarak jauh) Amerika Serikat," imbuh Smith.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB
X