"Apa yang kita tahu dari Cassini adalah Enceladus memiliki air mancur yang keluar dari permukaannya," ujar astrobiologi dari Univeristy of Leicester, Lewis Dartnell, seperti dikutip dari Independent, Minggu (16/4/2017).
"Ini memberi tahu kita bahwa bola salju kecil ini, yang lebih kecil dari Inggris dari ujung ke ujung, aktif secara geologis," imbuh dia.
"Planet itu hangat di dalam, di mana terdapat air dalam jumlah besar. Kami tahu ada lingkungan di sana, yang berpotensi dapat ditinggali, di Enceladus. Namun Cassini telah mencicipi apa yang ada di dalam air," jelas Dartnell.
Setelah diteliti, air di Enceladus mengandung molekul hidrogen yang menunjukkan bahwa bulan itu memiliki bahan bakar untuk hidup. Dengan penemuan tersebut, tiga hal yang diperlukan untuk mendukung makhluk untuk hidup terpenuhi, yakni hidrogen, air, dan molekul organik.
Namun bukan itu saja penemuan mengejutkannya. Secara bertahap, kebenaran tentang salah satu bulan Saturnus terungkap.
Ternyata efek magnetiklah yang membuat "garis-garis harimau" pada kerak Enceladus. Sementara itu uap air dan bahan organik lainnya ditembak keluar dari celahnya.
"Enceladus merupakan bonus terbesar yang pernah kita peroleh," ujar Profesor Caitriona Jackman dari Univeristy of Southampton yang bekerja dalam misi Cassini.