Ada Hewan Bisa Menyala dalam Gelap, Ini Penjelasan Ilmuwan

Photo Author
- Jumat, 6 Oktober 2023 | 10:12 WIB
Alasan Kucing Goyangkan Ekor dan Bokong Sebelum Terkam Mangsa
Alasan Kucing Goyangkan Ekor dan Bokong Sebelum Terkam Mangsa

Travouillon dan rekannya mempelajari spesimen yang diawetkan dan dibekukan dari museum dan taman satwa liar, termasuk Western Australian Museum dan Museum dan Tasmanian Museum and Art Gallery.

Para peneliti memulai dengan platipus untuk melihat apakah mereka dapat meniru fluoresensi yang sebelumnya dilaporkan dalam penelitian lain pada 2020.

Pada saat itu, bulu ketiga spesimen platipus berwarna coklat seragam di bawah cahaya, tetapi di bawah sinar UV warnanya tampak hijau atau biru kehijauan.

Baca Juga: BRI Peduli Jadikan Kampung Bali Percontohan dalam Menjaga Ekosistem Lingkungan di Tengah Kota Jakarta

"Kami memotret spesimen platipus yang diawetkan dan dibekukan di bawah sinar UV, lalu mengamati cahaya fluoresen (walaupun agak redup)," ungkap Travouillon.

Mereka kemudian menggunakan teknik disebut spektroskopi fluoresensi yang menyinari berbagai sumber cahaya pada sampel dan mencatat 'sidik jari' spesifik dari cahaya tersebut, untuk memastikan apa yang mereka lihat memang fluoresensi.

Setelah mengulangi proses ini pada mamalia lain, mereka menemukan bukti jelas adanya fluoresensi pada koala, Tasmania devil, ekidna berparuh pendek, wombat berhidung berbulu, bandicoot, greater bilbies, dan bahkan kucing.

Baca Juga: Siswa SMP N 3 Bantul Raih 2 Medali Emas di Ajang O2SN Nasional

Area fluoresensi termasuk bulu putih dan terang, duri, kumis, cakar, gigi, dan beberapa kulit tanpa bulu.

Untuk kucing domestik, bulu berwarna gelap tidak berpendar, tetapi bulu berwarna putih, dengan intensitas yang mirip dengan platipus.

Tim Travouillon mengakui bahwa mereka mempelajari hewan-hewan yang diawetkan yang sudah lama mati, namun hewan-hewan yang hidup atau baru mati mungkin lebih berpendar.

“Kami menyarankan penelitian lebih lanjut harus fokus pada hewan yang tidak diawetkan,” mereka menyimpulkan dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science.

Baca Juga: Pemuda Pancasila DIY Gandeng Perusahaan IT Singapura Bantu Majukan UMKM

Hal ini tidak akan terpengaruh oleh potensi degradasi bahan fluoresen atau bahan kimia pengawet.

Spesies yang dimaksud mencakup spesies dengan pola kulit yang sangat tinggi, mungkin penting untuk sinyal visual atau kamuflase, dan spesies yang memiliki riwayat hidup sangat terspesialisasi.(*)

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Jurus Sepakbola Pembinaan UMKM

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB
X