KRjogja.com - TWITTER, atau yang kini menjadi aplikasi X, beberapa waktu lalu dikabarkan akan menambah fitur baru pada platformnya.
Fitur baru X ini memungkinkan pengguna untuk lebih mengontrol postingan mereka, dan membalas komentar dari pengguna lain.
Mengutip India Today, Minggu (15/10/2023), pengaturan baru di media sosial X itu resmi diluncurkan ke semua penggunanya.
Baca Juga: DPRD Kulonprogo Luncurkan Aplikasi E-Partnerku
Dengan hadirnya fitur ini, pengguna dapat mengatur izin komentar dari akun terverifikasi. Berarti, akun Twitter belum terverifikasi tidak akan bisa mengomentari postingan.
Namun, tidak hanya mengizinkan akun terverifikasi untuk berkomentar. Pengguna juga bisa memblokir balasan dari akun terverifikasi tertentu karena fitur baru Twitter ini.
Jika sebelumnya hanya memiliki pengaturan untuk membatasi balasan ke 'Semua Orang', 'Orang yang Anda ikuti', dan 'Hanya orang yang Anda sebutkan'. Kini hadir opsi baru di pengaturan postingan media sosial itu, yakni 'Siapa yang dapat membalas?'.
Baca Juga: Bentrokan Massa di Muntilan, Pemerintah Bantu Lakukan Mediasi
Ini adalah salah satu upaya Elon Musk menjadikan X sebagai aplikasi segalanya, mulai dari audio, video, chatting, pembayaran/perbankan, dan lain sebagainya.
Beberapa waktu lalu Elon Musk meluncurkan verifikasi berbayar untuk pengguna yang ingin mendapatkan verifikasi akun.
Fitur baru ini dimaksudkan untuk membuat paket langganan Twitter lebih menarik bagi pengguna. Tidak hanya akan mendapatkan centang biru, verifikasi akun berbayar ini juga memberi pelanggan X Premium sejumlah fitur lainnya.
Misalnya, pelanggan X Premium dapat mengedit postingan, memposting postingan berdurasi lebih panjang, membatalkan postingan, dan memposting video berdurasi lebih panjang.
Baca Juga: Henry Indraguna: Hakim MK Negarawan, Putusan Batas Usia Capres-Cawapres Cerminan Junjung Demokrasi
Tidak hanya membatasi komentar dari akun-akun belum terverifikasi, Elon Musk juga membatasi mereka untuk mengekspresikan diri. Ini akan menyulitkan para pengguna Twitter tidak berbayar untuk menyangkal informasi yang salah.