KRjogja.com - BULAN ini Google Maps telah menerima beberapa pembaruan besar, seperti tampilan immersive untuk rute, fitur AI baru dan perombakan visual yang menghadirkan palet warna baru ke dalam aplikasi.
Kendati demikian, aplikasi Google Maps ternyata tidak kebal terhadap ulasan palsu dan konten yang menyesatkan. Seperti diketahui, Maps telah menerima banyak pembaruan untuk membantu pengguna memeriksa informasi suatu tempat.
Berkaitan dengan persoalan ini, Google menerapkan beberapa upaya untuk mencegah pengiriman konten yang melanggar kebijakannya.
Baca Juga: Sosialisasi Penggunaan Hak Pilih Mahasiswa Luar Daerah untuk Pemilu 2024
Baru-baru ini, dalam postingan blog yang dibagikan pada hari Rabu, Google mengungkapkan, mereka memantau pola yang tidak biasa dalam konten kontribusi pengguna.
Mulai dari lonjakan ulasan bintang satu untuk suatu perusahaan dan laporan pencegahan penyalahgunaan, seperti dikutip dari Gadgets 360, Rabu (29/11/2023).
Untuk itu, Google telah memeriksa ulasan yang melanggar kebijakan dan menyelidiki akun yang meninggalkan ulasan tersebut.
Google juga berupaya melindungi tempat dan perusahaan menjelang momen-momen sensitif seperti pemilu untuk mengantisipasi peningkatan konten yang tidak terkait dan tidak bermanfaat di Maps.
Baca Juga: Wamenkumham Eddy Hiariej Dicegah ke Luar Negeri
Perusahaan mengatakan pihaknya membatasi kemampuan kontributor untuk mengedit nomor telepon, alamat, dan informasi lainnya untuk mencegah konten yang menyesatkan.
Selain itu, Google juga telah menerapkan perlindungan jangka panjang terhadap kontribusi pengguna yang tidak membantu dan merugikan. Misalnya, ulasan negatif terhadap tempat-tempat seperti kantor polisi dan penjara yang ada di aplikasi peta tersebut.
“Seperangkat kerangka kerja membantu kami mengevaluasi seberapa bermanfaat masukan pengguna untuk jenis tempat ini. Dan berdasarkan hasilnya, kami dapat menerapkan pembatasan mulai dari membatasi kontribusi hingga memblokir jenis konten tertentu hingga memblokir konten kontribusi secara keseluruhan,” kata Google.
Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, RedDoorz Jalankan Program Reseller
Jika kontribusi pengguna dibatasi, kontributor kemungkinan akan mendapatkan notifikasi. Namun, pengguna tetap dapat mencari informasi suatu tempat atau perusahaan, seperti nomor telepon, alamat, dan situs web.(*)