Nyontek Ujian Pakai AI, Pelajar SMA ini Ditangkap Polisi

Photo Author
- Jumat, 14 Juni 2024 | 11:40 WIB
 lustrasi tools AI yang bisa digunakan untuk memudahkan proses pembuatan konten. (unsplash/Steve Johnson)
lustrasi tools AI yang bisa digunakan untuk memudahkan proses pembuatan konten. (unsplash/Steve Johnson)


Krjogja.com - Jakarta - Pihak berwenang Turki telah menangkap seorang siswa di sekolah menengah atas (SMA) karena menyontek saat ujian masuk universitas dengan menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Siswa itu dilaporkan terlihat berperilaku mencurigakan selama ujian. Mengutip Reuters, Kamis (13/6/2024), orang lain yang membantu siswa curang tersebut juga ditahan.

Sebuah video yang dirilis oleh polisi di provinsi barat daya Isparta menunjukkan bagaimana siswa itu menggunakan kamera yang disamarkan sebagai kancing baju.

Kancing baju itu dihubungkan dengan perangkat lunak AI melalui router yang disembunyikan di sol sepatu siswa tersebut.

Seorang petugas polisi dalam video memindai sejumlah soal ujian untuk menunjukkan cara kerja sistem.

Secara mengejutkan, perangkat lunak AI itu mampu menghasilkan jawaban tepat, yang dibacakan melalui lubang suara.

Penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menggantikan karya buatan manusia masih menjadi kontroversi, di tengah semakin populernya beberapa platform, salah satunya adalah ChatGPT.

Di South Carolina, Amerika Serikat, seorang profesor perguruan tinggi menangkap basah mahasiswanya menggunakan bot ChatGPT, untuk menulis tugas esai dari kelas filsafatnya.

Dilansir New York Post, semua bermula saat awal Desember 2022, Darren Hick memberikan PR ke para murid di kelasnya, berupa menulis esai 500 kata tentang filsuf abad ke-18 David Hume dan paradoks horor.

Assistant philosophy professor di Furman University itu mendapati satu esai yang menampilkan beberapa penanda penggunaan AI pada karya siswa tersebut.

"Ini gaya yang bersih. Tapi itu bisa dikenali. Saya akan mengatakan itu menulis seperti siswa kelas 12 yang sangat cerdas," kata Hick soal jawaban tertulis ChatGPT, atas pertanyaan yang diberikan.

Hick menceritakan, ada kata-kata janggal tertentu yang digunakan yang tidak salah, tetapi terasa aneh.

"Jika Anda mengajari seseorang cara menulis esai, ini adalah cara Anda memberi tahu mereka untuk menulisnya, sebelum mereka menemukan gaya mereka sendiri," kata Hick.

Hick memang memiliki latar belakang etika hukum hak cipta. Namun dia mengatakan, hampir mustahil untuk membuktikan bahwa makalah muridnya tersebut dibuat oleh ChatGPT.

Profesor itu pun memasukkan teks pelaku ke dalam software yang dibuat oleh produsen AI ChatGPT, untuk menentukan apakah jawaban tertulis itu dibuat oleh kecerdasan buatan. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB
X