Krjogja.com - YOGYA - Transformasi digital bukan lagi sekadar slogan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melainkan sudah menjadi denyut nadi strategi ekonomi masa depan. Inilah pesan kuat yang disampaikan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam peluncuran Pegastore.id—toko daring hasil rebranding Harisma Computer, Senin (16/6/2025).
Lewat pesan video yang ditayangkan dalam acara tersebut, Paku Alam X menekankan bahwa digitalisasi telah menjelma sebagai pilar utama pembangunan. Tak hanya untuk memperkuat perekonomian kerakyatan dan pengendalian inflasi, tapi juga demi reformasi birokrasi yang lebih akuntabel.
Baca Juga: PSM UAJY Gelar Konser Newcomers Angkat Kisah Punakawan di Dunia Modern
“Digitalisasi bukan hanya soal teknologi. Ini adalah strategi pertumbuhan ekonomi yang memperluas akses, memperbaiki tata kelola, dan membuka peluang di seluruh lini kehidupan masyarakat,” tegasnya.
Rebranding Harisma Computer menjadi Pegastore.id bukan sekadar pergantian nama. Ini adalah upaya nyata dari pelaku usaha lokal untuk naik kelas dan beradaptasi dengan perilaku belanja modern. Bertempat di Jl. C. Simanjuntak, Pegastore menampilkan wajah baru yang lebih segar dan digital-ready.
“Toko fisik kami tetap ada sebagai etalase, tapi esensi layanan kini berbasis online, menyasar seluruh Indonesia,” ujar Ir. Widjaja, MM, Direktur PT. Harrisma Buwana Jaya.
Baca Juga: Utang Luar Negeri April 2025 Mencapai 431,5 Miliar Dolar AS
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun melayani korporasi dan instansi pemerintah, Pegastore kini mengincar segmen retail, mulai dari pelajar hingga pebisnis digital.
Pegastore.id menghadirkan produk teknologi resmi, bergaransi, dan didukung layanan purna jual—menjawab kebutuhan konsumen yang semakin cerdas dan selektif.
“Banyak konsumen merasa waswas berbelanja daring karena penipuan. Pegastore hadir membawa kepercayaan dan transparansi,” tambah Lili Widjaja, pemilik Pegastore.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Inklusif
Langkah Pegastore.id juga dianggap sejalan dengan visi Pemerintah Daerah DIY yang terus mendorong inklusi digital hingga ke lapisan akar rumput.
“Kolaborasi antara sektor swasta seperti Pegastore dengan pemerintah sangat penting. Kita ingin transformasi digital bukan hanya terjadi di kota, tapi juga membawa manfaat ke desa-desa,” kata Paku Alam X.
Pemerintah DIY menilai, toko digital seperti Pegastore.id dapat menjadi simpul dalam ekosistem ekonomi digital yang inklusif—mendorong UMKM untuk naik kelas, membuka lapangan kerja baru, dan mempercepat distribusi produk teknologi berkualitas hingga pelosok.
Meskipun kini semakin fokus pada layanan retail, Pegastore tidak melepaskan akar kuatnya di sektor pengadaan. Sejak 2017, perusahaan ini telah aktif dalam e-katalog nasional dan terus menjadi mitra teknologi bagi instansi pemerintah.