Nira sorgum tersebut dicampur dengan biakan ragi atau dry yeast, kemudian diaerasi selama 4 jam. Selanjutnya dilakukan proses penyulingan atau destilasi bertingkat hingga menghasilkan etanol dengan konsentrasi 90%.
Kepala Balitsereal, Muhammad Azrai mengatakan pembuatan alkohol jenis etanol dari batang sorgum manis mudah dilakukan, karena dilihat dari sisi teknologi dan keekonomisan sangat mudah dilakukan dalam skala kecil.
Azrai menyampaikan, Badan Litbang Pertanian telah melepas tiga varietas sorgum manis dengan nama Numbu, Super-1, dan Super-2. Namun hanya dua varietas yang layak dijadikan bahan baku etanol yaitu Varietas Super-1 dan Super-2, karena kadar gulanya yang cukup tinggi sehingga etanol yang dihasilkan oleh kedua varietas tersebut cukup tinggi.
“Dalam luasan 1 hektar batang sorgum manis Varietas Super-1 dan Super-2 potensi hasilnya mencapai 2.300 liter dengan kadar 90%. Apabila sesuai harga sekarang yang per liternya mencapai Rp. 90.000, maka petani mendapatkan hasilnya sebesar Rp. 207 juta†ujar Azrai.