11.000 ilmuwan dari seluruh dunia telah meluncurkan hasil penelitian yang mengatakan bahwa dunia ini sedang mengalami masa darurat terkait perubahan iklim atau pemanasan global.
Dilansir dari BBC, Rabu (6/11/2019), dalam studi yang berdasarkan data pengukuran selama 40 tahun terakhir juga menyampaikan bahwa pemerintah telah gagal menangani krisis lingkungan ini.Â
Selain itu, studi tersebut juga menyatakan bahwa dunia ini sedang menghadapi penderitaan yang besar.
Para ilmuwan mengatakan bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk memberi peringatan perihal bahaya yang sedang mengancam.
Dirilis pada hari yang sama ketika data satelit menunjukkan bahwa bulan lalu tercatat sebagai Oktober dengan suhu terhangat, studi baru mengatakan bahwa hanya mengukur suhu permukaan global adalah cara yang tidak memadai untuk menangkap bahaya nyata dari dunia yang dilanda panas berlebih.
Maka dari itu, penulis dari studi tersebut memasukkan serangkaian data yang mereka yakini mewakili serangkaian tanda-tanda vital grafis dari perubahan iklim selama 40 tahun terakhir.
Indikator-indikator ini termasuk pertumbuhan populasi manusia dan hewan, produksi daging per kapita, kehilangan perlidungan dari pohon secara global, serta konsumsi bahan bakar fosil.
Beberapa kemajuan telah terlihat di beberapa bidang. Misalnya, energi terbarukan telah tumbuh secara signifikan, dengan konsumsi angin dan matahari meningkat 373 persen per dekade. Walaupun begitun angka tersebut masih 28 kali lebih kecil dari penggunaan bahan bakar fosil pada tahun 2018.