teknologi

Tentara Perang Siber Korut yang 'Mematikan' Itu Bernama Unit 180

Senin, 22 Mei 2017 | 06:10 WIB

BELUM tuntas serangan ransomeware wannacry menghantui, kini dunia dikhawatirkan dengan tentara siber milik Korea Utara.

Disinyalir, dibalik serangan ransomware wannacry, disebut-sebut Korea Utara sebagai dalangnya. Meski sempat menolak tuduhan itu, namun negeri yang mengisolasikan diri itu memiliki sejarah peretasan di masa lalu.

Dugaan peretasan Korea Utara antara lain seragan siber kepada Sony Pictures dan kereta bahwa tanah serta ponsel di Korsel.

Baru-baru ini, sebuah bocoran oleh pembelot mengatakan bahwa Korea Utara memiliki unit khusus yang bertugas untuk berperang di dunia maya. Mereka menyebutnya Unit 180 yang berada di bawah naungan intelijen utama Korea Utara.

Dikutip dari ABC.net.au pada Minggu (21/5/2017), pembelot itu bernama Kim Heung-kwang. Ia adalah mantan profesor komputer di Korut yang membelot ke Korea Selatan pada 2004.

Meski sudah berada di Selatan, ia masih punya kontak terpercaya di Korut. Sumber di Pyongyang mengatakan kepadanya bahwa serangan macam WannaCry didalangi oleh unit khusus siber 180 yang merupakan bagian dari Reconnaissance General Bureau (RGB), atau mata-mata Korea Utara di luar negeri.

"Unit 180 bertugas meretas institusi keuangan dengan masuk serta menarik uang dari sejumlah akun bank," kata Kim.

Kim juga menjelaskan bahwa beberapa mantan muridnya telah bergabung tentara siber Korea Utara.

Halaman:

Tags

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB