SEBUAH laporan terbaru memperkirakan, Australia Barat (WA) akan menaikkan tiga kali lipat kapasitas atap surya-nya pada tahun 2030 dengan lebih dari 40 persen perpaduan energinya berasal dari sumber terbarukan.
Jaringan Energi Australia (ENA) dan lembaga penelitian CSIRO telah menghabiskan dua tahun untuk menganalisa masa depan sistem kelistrikan Australia.
CEO ENA, John Bradley, mengatakan bahwa laporan tersebut memperkirakan 44 persen energi WA akan berasal dari sumber yang dapat diperbaharui pada tahun 2030.
"Australia Barat diarahkan untuk memimpin transformasi energi yang semakin ramah kepada pelanggan dalam sepuluh tahun mendatang dan seterusnya, karena lebih banyak pelanggan terus mengambil sumber energi terdistribusi seperti solar dan baterai," jelas Bardley.
Seperti dikutip dari Australia Plus, Senin (1/5/2017), data yang dirilis awal tahun ini menemukan, pemasangan panel surya dalam rumah tangga dan bisnis WA naik 33 persen tahun lalu. Hal tersebut didorong kenaikan harga listrik dan turunnya biaya teknologi.
Kepala ekonom energi CSIRO, Paul Graham, mengatakan bahwa pergeseran cepat menuju energi terbarukan akan memberi pilihan bagi pelanggan, terutama di daerah-daerah terpencil di negara bagian tersebut.
Jemma Green yang merupakan salah satu pendiri Power Ledger mengatakan, laporan tersebut menunjukkan bahwa WA berada posisi yang tepat untuk memimpin penggunaan energi surya.
Power Ledger merupakan perusahaan start-up asal WA yang menggunakan perangkat lunak berbasis database untuk memungkinkan perdagangan energi antar kelompok.