KRjogja.com - Konsumen di era digital sekarang tidak hanya membeli produk, tapi juga membeli cerita dibaliknya. Mereka ingin tahu siapa kamu, apa nilai merek kamu, dan bagaimana merek kamu berkomunikasi.
Semakin banyak perusahaan besar memanfaatkan avatar digital sebagai wajah dan suara dari kampanye mereka. Merek besar seperti BMW dan Calvin Klein telah bereksperimen dengan AI influencer seperti Lil Miquela dan membuktikan membuktikan bahwa avatar digital bisa membawa dampak nyata dalam membangun hubungan emosional dengan audiens.
Bahkan merek makanan cepat saji ternama telah menghadirkan versi virtual dari maskot mereka untuk menggandeng audiens Gen Z melalui platform digital dan game online. Dengan avatar digital, komunikasi terasa lebih manusiawi meski tanpa manusia di depan kamera.
Kini, teknologi ini tidak lagi eksklusif. Dengan platform AI seperti Pippit, bisnis kecil dan kreator individu bisa menciptakan foto berbicara yang menyampaikan pesan merek—tanpa perlu hadir langsung di depan kamera.
Membangun karakter merek
Merek yang kuat bukan hanya dikenal dari logonya, tapi dari cara merek berbicara. "Suara merek" adalah gabungan dari intonasi, gaya penyamapian, hingga ekspresi visual yang membuat audiens merasa terhubung secara personal dengan merek. Dalam dunia digital yang serba cepat, konsistensi dalam karakter merek menjadi pembeda utama.
Sama seperti manusia, merek pun harus memiliki "kepribadian" yang mudah dikenali dan diingat. Audiens akan merasa "akrab" dengan kepribadian merek apabila merek tersebut memiliki wajah dan suara yang dapat dikenali secara konsisten.
Namun, membangun karakter merek tidak semudah itu. Banyak badan usaha kecil kesulitan menjaga konsistensi komunikasi karena keterbatasan sumber daya. Disinilah peran avatar digital menjadi sangat berguna.
Avatar digital dapat menyampaikan narasi merek dengan kehadiran yang lebih personal dibanding hanya mengandalkan visual statis atau teks. Baik untuk memperkenalkan produk baru, menjawab pertanyaan, hingga membangun ikatan emosional dengan konsumen; avatar digital menjadi media komunikasi yang justru efektif dan mudah diingat.
Dengan bantuan teknologi seperti Pippit, kamu bisa membangun karakter merek tanpa harus tampil langsung di depan kamera.
Komunikasi dengan foto berbicara
Avatar digital bisa menjadi "duta" merek kamu. Bisa menyapa, menjelaskan, bahkan menyampaikan testimoni.
Jika kamu adalah pemilik usaha kecil yang tidak ingin menjadi "wajah" dari merek-mu, avatar digital menjadi solusi paling efektif. Melalui fitur foto berbicara dari platform AI seperti Pippit, memungkinkan kamu untuk menciptakan representi visual yang bericara langsung kepada konsumen-mu tanpa harus muncul di depan kamera sendiri.
Kamu tidak perlu bingung kekurangan gaya visual seperti apa, karena Pippit menyediakan puluhan avatar digital yang bervariasi. Gunakanlah avatar dengan latar, ekspresi, gaya bicara, dan penampilan yang cocok dengan nada merek kamu. Mulai dari karakter seperti "Julio in the esports room" yang pas untuk segmen gaming, hingga karakter seperti "Dalia in the living room" yang memiliki nada bicara ramah dan latar yang santai.