Menyemai Bisnis Jangka Panjang Kaktus, Arid Zona Kini Panen Rupiah

Photo Author
- Minggu, 9 Maret 2025 | 16:30 WIB
Joko Setiyono dan Siti Dini Arsih sepasangan suami istri yang memiliki ide untuk menangkap peluang besar dari bisnis budidaya tanaman tropis.
Joko Setiyono dan Siti Dini Arsih sepasangan suami istri yang memiliki ide untuk menangkap peluang besar dari bisnis budidaya tanaman tropis.

"Modal awal itu, saya beli 400 indukan dari Thailand, beberapa lainnya dari lokalan, pemain lama yang tidak lagi merawat tanamannya. Kita beli ramai-ramai dari Yogyakarta, satu tanaman ukuran 4 cm sekitar Rp150 ribu, kalau di Indonesia harga bisa sampai Rp350-Rp400 ribu," ujarnya.

Di kebunnya tersebut, Joko menyemai, menyilangkan, dan merawat tanaman tropis tersebut dibantu lima pekerja harian. Joko juga aktif membuat konten edukasi di kanal Youtube. Di platform berbasis video tersebut, juga menjadi etalase tokonya. Medium ini menjadi satu-satunya pemasaran yang dianggapnya efektif.

"Sebulan bikin sekitar tiga konten video. Selain jualan, juga edukasi. Bagaimana merawat kaktus dan sansevieria, dan tips-tips lain yang bisa dipraktikkan di rumah," ujar Joko.

Menurutnya, kaktus dan tanaman tropis lainnya memiliki perawatan yang sangat mudah. Penyiraman bisa dilakukan dua pekan sekali, sampai pot benar-benar basah. Atau jika saat kemarau, penyiraman bisa dilakukan lima hari sekali. Kaktus juga bisa diberi kompos daun, dan pupuk lainnya untuk merangsang pertumbuhan. Maklum siklus hidup kaktus sangat lama. Umur lima tahun, ukurannya hanya sekitar 3-4 cm.

"Semua bisa merawat kaktus, bahkan menyilangkannya denagan jenis lain. Kemarin ada anak kelas 6 SD sudah bisa melakukannya," imbuhnya.

Kaktus memang bisnis jangka panjang. Budidayanya membutuhkan kesabaran. Namun kaktus yang sekali berbunga bisa menghasilkan 500-700 biji. Biji-biji ini lantas disemai hingga tumbuh, lalu dipindahkan ke dalam pot-pot terpisah saat berusia sekitar 1 tahun. Mereka dipindah lagi saat berusia 2 tahun. Tiap tahapan siklus ini sebenarnya bisa dibisniskan. Biji kaktus juga bisa dijual, apalagi yang sudah tumbuh dalam sungkupnya.

"Budidaya kaktus ini memang sangat lama. Makanya yang jenis ijo-ijo, kita jual paketan Rp50 ribu bisa dapat 35-50 pot, buat muter harian. Jenis yang bagis seperti varigata atau varigata sriata, kita pilah lagi karena harganya lebih mahal, dan kelas kontes," ujar Joko yang masih memiliki kaktus yang dirawatnya sejak 2008. Kaktus ini pernah menjadi juara tiga dalam ajang kontes kaktus dan sukulen nasional.

Baca Juga: 77 Persen Jamaah DIY Lunasi Biaya Haji 2025, Kemenag Ingatkan Batas Waktu

Layanan Sat Set

Bagi Arid Zona, layanan ekspedisi yang mumpuni dpaat membantu kelancaran bisnis tanaman hiasnya. Sejak tahun 2020, Arid Zona sudah mempercayakan kepada JNE untuk membantu layanan pengiriman. Sebagian besar kaktusnya dikirim lewat JNE. Apalagi untuk wilayah Pulau Jawa.

Sebagai pelanggan loyal, Arid Zona juga berhak menadapatkan fasilitas sebagai member JNE Loyalti Card (JLC). Dengan JLC tersebut, Arid Zona mendapatkan fasilitas penjemputan paket dari kurir JNE.

"Kami juga mendapatkan layanan pick up, namun seringnya paking itu selesai sore, jadi kami antar sendiri ke JNE Wates pada malam harinya," ujar Dini.

Selain mendapat diskon khusus, Arid Zona juga pernah mendapat benefit lain dari JLC,
seperti voucher belanja.

Menurutnya, pelayanan JNE sat set dan konsisten. Meski Arid Zona memberikan garansi pribadi kepada pelanggan, paket yang dikirim selalu diterima pelanggan dengan baik, sehingga garansi tersebut tidak pernah terpakai.

Baca Juga: Bima Perkasa Gunakan Jersey 'Champions PSIM' Saat Pemanasan Laga IBL, Ini Maksudnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

X