Politisi PSI DIY Apresiasi Keputusan MK

Photo Author
- Kamis, 15 Juni 2023 | 20:06 WIB
Stevanus C Handoko.
Stevanus C Handoko.

Krjogja.com - YOGYA - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan uji materi pasal dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu yang mengatur tentang sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional terbuka. Dengan putusan perkara Nomor 114/PUU-XX/2022 tersebut, maka pemilu tetap memakai sistem proporsional terbuka.


Menanggapi keputusan MK tersebut, politisi PSI DIY yang juga anggota DPRD DIY, R Stevanus C Handoko menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi hasil keputusan MK yang disampaikan dalam sidang terbuka, Kamis (15/6/2023). Menurut Stevanus, MK masih mendengarkan aspirasi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama aspirasi generasi millennial dan Gen-Z.


Stevanus diketahui menjadi salah satu politisi Yogyakarta yang vokal sejak awal untuk menentang adanya gagasan sistem pemilu proporsional terbuka diubah menjadi tertutup. "Sejak awal saya menentang sistem pemilu proporsional terbuka untuk diubah. Saat ini kondisi demokrasi kita membutuhkan sistem yang memberikan kesempatan yang besar bagi anak muda dan millennial untuk ikut serta dalam Pesta Demokrasi," tandas Stevanus.


[crosslink_1]


Keputusan MK dirasa sudah sangat tepat dengan menolak uji materi tersebut. Ia berharap semua pihak menghargai keputusan MK yang menolak permohonan para pemohon untuk seluruhnya.


Di sisi lain Stevanus juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang ikut berjuang, mengawal dan menyuarakan aspirasi masyarakat luas terutama aspirasi generasi millennial dan gen-Z. Gagasan sistem pemilu proporsional tertutup dinilai menjadi sebuah kemunduran dalam politik di Indonesia. 


"Jika sekadar mencoblos logo dan nomor urut partai, rakyat seperti memilih kucing dalam karung. Kedaulatan rakyat seperti terbelenggu suara kuasa dari partai politik. Sistem pemilu proporsional terbuka memungkinkan pemilih dapat memilih kandidat individu yang mewakili nilai-nilai dan kepentingan mereka, sehingga memperkuat representasi yang lebih inklusif dalam parlemen," tegasnya.


Sistem pemilu proporsional terbuka memberikan kesempatan kepada pemilih untuk memilih kandidat secara langsung, sistem ini mendorong partisipasi politik anak muda dan gen-z yang lebih besar. Pemilih merasa memiliki keterlibatan langsung dalam pemilihan, yang dapat meningkatkan minat dan partisipasi mereka dalam proses politik.


“Kita berharap transparansi, keterbukaan, menjadi salah satu daya tarik anak muda untuk turut terlibat dalam politik. Sistem meritokrasi dalam pemilu menjadi harapan anak muda untuk terlibat aktif. Sistem proporsional terbuka menjadi sistem yang paling tepat untuk saat ini dengan kondisi bonus demografi yang sangat besar," pungkas satu-satunya legislator PSI di DIY ini. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X