Krjogja.com - YOGYA - Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) yang merupakan komunitas orangtua, keluarga, serta seluruh pihak yang peduli pada Cerebral Palsy mengkampanyekan kepedulian terhadap hak-hak penyandang disabilitas, Minggu (7/5/2023). Mereka menyampaikan pesan di Malioboro dan diakhiri pertemuan dengan Huda Tri Yudiana, Wakil Ketua DPRD DIY.
Selama ini inklusivitas terhadap disabilitas masih belum terwujud di lapangan. Masih banyak pihak yang sekadar menunjukkan kewajiban semata namun tidak terealisasi dengan baik di perjalanannya.
"Misalnya sekolah hanya sekadar memenuhi kewajiban saja menerima siswa disabilitas. Begitu pula dengan perusahaan yang memilih membayar denda daripada mempekerjakan orang dengan disabilitas, ini yang masih terjadi saat ini di masyarakat," ungkap Ahmad Zafir, Ketua Penyelenggara Kampanye Cerebral Palsy.
[crosslink_1]
Di sisi lain, disabilitas Cerebral Palsy terus bergerak menunjukkan capaian positif dalam hidup mereka. Melalui WKCP Youth, para pemuda penyandang Cerebral Palsy berkarya, lulus pendidikan S1, S2, bahkan sampai menjadi dosen dan pengajar.
"Ini yang kami ingin sampaikan bahwa teman-teman Cerebral Palsy bisa mandiri, berprestasi dan menginspirasi. Kami berharap stigma miring masyarakat pudar, melihat dari sudut pandang yang positif. Ini mengapa kemudian kami juga ke DPRD DIY, berharap agar Peraturan Daerah bisa dijalankan dengan lebih baik," tandasnya.
Sementara, Huda Tri Yudiana mengungkap masih ada pekerjaan rumah bersama untuk menghilangkan stigma negatif pada para penyandang disabilitas. Apa yang dialami disabilitas, adalah sebuah takdir dan nyatanya terus berusaha disikapi dengan lebih baik oleh mereka melalui berbagai prestasi.
"Di buku Ruang Untukku ini diceritakan bagaimana pengalaman teman-teman disabilitas yang sangat luar biasa. Pekerjaan rumah kita bersama untuk menerima mereka dan menghilangkan stigma negatif yang selama ini ada. Justru semangat luar biasa mereka yang harus kita contoh dan teladani," tandas Huda. (Fxh)