DIY Sambut Pemudik, Wujudkan Mudik dengan Aman, Sehat dan Selamat

Photo Author
- Selasa, 18 April 2023 | 14:50 WIB
Drg Pembajun Setyaningastutie MKes. (Foto: Juvintarto)
Drg Pembajun Setyaningastutie MKes. (Foto: Juvintarto)

Krjogja.com - YOGYA - Setelah sempat ada larangan mudik selama pandemi Covid 19. Kini mudik sudah bebas bahkan ditambah cuti bersama Idul Fitri 2023 mulai 19 April 2023 hingga 25 April 2023 sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri. Sehingga diprediksi bakal lebih meningkatkan mobilitas masyarakat dengan perjalanan mudik, termasuk kepadatan di destinasi wisata dan perbelanjaan. Hal ini menuntut kesiapan Dinas Kesehatan DIY untuk mewujudkan "Mudik dengan Aman, Sehat dan Selamat".


"Tingginya mobilitas dan kepadatan di tempat umum jelas meningkatkan resiko permasalahan kesehatan. Baik resiko kecelakaan lalu lintas, peredaran dan konsumsi makanan yang tidak sehat, penularan penyakit, tingginya kebutuhan pelayanan kesehatan, serta peningkatan penyakit tidak menular," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Drg Pembajun Setyaningastutie MKes kepada wartawan, Senin (17/4/2023) di kantornya, Jalan Gondosuli No 6 Yogyakarta.


Diakui angka kejadian Covid-19 juga masih ada dan cenderung naik dalam beberapa hari. "Status pandemi masih belum dicabut sehingga perlu menjadi perhatian di masa arus mudik lebaran nanti, tetap disiplin Protokol Kesehatan (Prokes)" jelasnya.


Kementerian Kesehatan RI dan sektor kesehatan memiliki tanggung jawab mewujudkan “Mudik dengan Aman, Sehat dan Selamat”. "Dinkes DIY telah mmpersiapkan fasyankes untuk tetap memberi pelayanan kesehatan saat masa arus mudik tahun 2023," ungkapnya.


Juga mempersiapkan PSC 119 sebagai unit kesiagaan kegawatdaruratan dengan layanan 24 jam. "Layanan PSC diakses melalui teelpon 119 atau (0274) 2924233 atau WA 08112837502 atau IG @psc119diy_official," jelasnya.

Kemudian dilakukan monev Kesiapsiagaan bidang Kesehatan pada libur mudik dan arus balik lebaran 2023 H-4 sampai H+4 di 13 titik posko dan tempat fasilitas umum. "Ada pemeriksaan kesehatan pengemudi, khususnya pengemudi angkutan umum. Penting untuk mengurangi faktor risiko kecelakaan di jalan raya pada saat mudik lebaran, dilakukan pada pengemudi yang memiliki jarak tempuh cukup lama setidaknya lebih dari 4 jam atau mempunyai rute yang padat dan sering, seperti pengemudi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)," jelasnya.


Pemeriksaan kesehatan diberlakukan juga bagi pengemudi pengganti dalam satu armada tersebut. "Kegiatan deteksi dini faktor risiko cedera akibat kecelakaan lalu lintas darat yang dilakukan berupa pemeriksaan tekanan darah, alkohol dalam darah melalui pernapasan, kadar amphetamine di urine dan kadar gula darah," ungkapnya.


Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi kesehatan khususnya untuk manajemen PO bus dan pengemudinya untuk selalu menanamkan perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). "Memberikan edukasi mudik sehat kepada masyarakat dengan pesan kesehatan untuk menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, tidak merokok saat mengemudi, istirahat setiap 4 jam mengemudi, menggunakan aplikasi SATUSEHAT, dan melengkapi vaksinasi booster," jelasnya.


Selanjutnya Masyarakat dapat mengakses panduan lengkap Mudik dengan Sehat, Aman dan Selamat melalui https://ayosehat.kemkes.go.id/materi---paparan-edukasi-mudik-sehat-2023. Panduan ini merupakan informasi dan pesan kesehatan terkait mudik lebaran 2023, mulai dari aturan mudik hingga protokol kesehatan lengkap.


"Mudik aman dan sehat 2023 didorong agar tidak menimbulkan risiko-risiko yang tidak perlu sehingga masyarakat bisa mudik dengan sehat dan selamat sampai tujuan. Mari wujudkan mudik berkesan 2023 dengan menerapkan Mudik dengan sehat, aman dan selamat," imbau Kadinas.


Kadinas menyatakan dukungan dan sinergi semua pihak sangat membantu Dinkes DIY dalam mewujudkan Mudik dengan Aman, Sehat dan Selamat. "Kolaborasi dan sinergi dengan Instansi terkait lainnya sangat membantu termasuk dengan LSM media dan lainnya hingga DIY termasuk tertinggi penilaiannya dalam penanggulangan Covid-19, demikian pula tantangan untuk penanganan stunting dan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Diabetes, Jantung, Kolesterol dan lainnya," ucap Pembajun.


Trend PTM yang terus meningkat bahkan persentasenya telah melampuai Penyakit Menular, maka dalam merayakan Idul Fitri, Pembajun berpesan agar masyarakat terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga menjaga makanan yang bisa menimbulkan PTM supaya dikurangi/dihindari. "Jangan terlalu banyak santan, gula, lemak, garam dan lainnya hentikan kebiasaan merokok, alkohol," tegasnya. (Vin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X