Krjogja.com - YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi DIY mencatat laju inflasi tahunan (year on year) Yogyakarta Maret 2023 mencapai 6,11 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,78. Sedangkan tingkat inflasi month to month (m-to-m) pada Maret 2023 sebesar 0,60 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Maret 2023 sebesar 1,05 persen.
Kepala BPS DIY Sugeng Arianto Msi menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 8,08 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,67 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,47 persen.
Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,38 persen; kelompok kesehatan sebesar 5,22 persen; kelompok transportasi sebesar 12,33 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 3,06 persen. Lalu ada kelompok pendidikan sebesar 3,91 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 6,02 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,13 persen. Sementara penurunan indeks terjadi pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,29 persen.
[crosslink_1]
"Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2023, antara lain: bensin, beras, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, telur ayam ras, kontrak rumah, tarif kereta api, angkutan udara, teh siap saji, mobil, mie, nasi dengan lauk, es, dan sabun deterjen bubuk/cair. Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: televisi berwarna, kelapa, telepon selular, pisang, dan nangka muda," paparnya.
Sugeng Arianto menjelaskan beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Maret 2023, antara lain: beras, angkutan udara, bensin, telur ayam ras, bawang putih, perbaikan ringan kendaraan, kontrak rumah, daging ayam ras, rokok kretek filter, es, makanan ringan/snack, nasi dengan lauk, emas perhiasan, air kemasan, biaya keamanan, cabai rawit, daun melinjo, teh siap saji, teh, tahu mentah, dan pepaya.
Adapun pada Maret 2023, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,83 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,64 persen.
"Ada juga kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen; kelompok transportasi sebesar 1,72 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,26 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran
sebesar 0,74 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen," ungkap Sugeng Arianto.
Maret 2023, seluruh kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 24 kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 6,71 persen dengan IHK sebesar 118,03 dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 3,49 persen dengan IHK sebesar 113,13. Adapun di pulau jawa inflasi y-on-ytertinggi terjadi di Jember sebesar 6,48 persen dengan IHK sebesar 116,50 dan terendah terjadi di Tangerang sebesar 3,75 persen dengan IHK 112,70.
Untuk wilayah Sulawesi dari 13 kota yang dihitung IHKnya, seluruhnya mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 6,95 persen dengan IHK sebesar 117,55 dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar 3,77 persen dengan IHK 114,68.
Untuk wilayah Kalimantan, pada Maret 2023 seluruh 12 kota IHK mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,40 persen dengan IHK 120,77 dan terendah terjadi di Tarakan sebesar 3,85 persen dengan IHK 113,17. Kota-kota lain di luar wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Tual sebesar 7,49 persen dengan IHK 117,19 dan terendah terjadi Merauke sebesar 3,17 persen dengan IHK 112,59. (*)