Krjogja.com - YOGYA - PLN Mobile Proliga 2023 memasuki Grand Final, 18-19 Maret 2023. GOR Amongraga akan menjadi saksi empat tim terbaik (putra dan putri) bertanding memperebutkan juara Indonesia.
Pertandingan Sabtu, 18 Maret 2023, hari ini Bandung Bank bjb Tandamata akan ditantang Jakarta Pertamina Fastron untuk perebutan peringkat satu putri pada jam 17.00 WIB. Sebelumnya jam 14.00 WIB akan dilangsungkan perebutan juara tiga antara Jakarta BIN dan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
Sedangkan Minggu, 19 Maret 2023 besok akan berlangsung perebutan peringkat satu putra antara Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta Bhayangkara Presisi pada jam 17.00 WIB. Sebelumnya pada jam 14.00 WIB akan digelar laga Jakarta STIN BIN melawan Surabaya BIN Samator untuk perebutan peringkat ketiga putra.
[crosslink_1]
Seluruh tim berikrar tampil allout di grand final kali ini. Mereka mengicar podium teratas dalam kompetisi yang berhadiah total Rp 2 miliar ini.
"Tahun ini kami ingin mempersembahkan gelar juara kembali seperti tahun 2022," kata pelatih Bank bjb, Alim Suseno yang setahun lalu membawa Bank bjb menjuarai Proliga 2022.
Rekor pertemuan Bank bjb dengan Pertamina Fastron musim ini adalah dua kali kalah dan dua kali menang dalam empat pertemuan. Dua kali Bank bjb menderita kalah yakni pada babak reguler dengan skor 1-3.
Grand Final Proliga, Tim-Tim 'Psywar' Tampil Allout Incar Juara
Sedangkan dua kemenangan didapatkan pada babak final four. Pertama dengan skor kemenangan 3-0 dan kedua dengan skor 3-1. Dua putaran final four, Bank bjb menjadi juara putaran.
Menurut Alim, pada partai puncak ini kedua tim punya peluang yang sama untuk menjadi juara. "Kalau kami juara bertahan bisa masuk final itu sudah istimewa," tambah Alim.
Sementara itu, pelatih Pertamina Fastron, Eko Waluyo mengakui kalau tim asuhannya juga memiliki peluang untuk menjuarai kompetisi yang telah memasuki tahun ke-21 ini. Menurutnya, Yolla Yuliana dkk memiliki modal bagus di final ini.
Pasalnya, lanjut Eko, pada laga penutup final four, pekan lalu di Solo, turun dengan materi pemain cadangan bisa memberikan perlawanan, meskipun kalah. "Modalnya walaupun turun tanpa pemain asing dan tidak dengan pemain inti, ternyata kami bisa melawan," tambah Eko.
Menengok ke belakang, Bank bjb memiliki prestasi lebih banyak menjadi juara ketimbang Pertamina Fastron. Sejak keikutsertaannya di kancah Proliga, 2003, tim asal Kota Bandung itu menjadi juara tiga kali yakni 2003, 2006, dan 2022.
Namun, Bank bjb tidak ikut berkompetisi berturut-turut. Usai juara 2006, kemudian klub milik Pemda Jabar ini absen dan kemudian berkiprah lagi di tahun 2017. Sedangkan Pertamina Fastron yang mengikuti Proliga sejak 2013 hingga kini, baru dua kali menjadi juara, yakni 2014 dan 2018. Dan tiga kali menjadi runner-up yaitu 2016, 2017, dan tahun 2019.
Grand Final Proliga, Tim-Tim 'Psywar' Tampil Allout Incar Juara
Sementara di sektor putra, tak kalah serunya. Dua tim finalis merupakan tim terbaik pada musim ini, yakni Jakarta LavAni Allo Bank dan Jakarta Bhayangkara Presisi.