Krjogja.com - YOGYA - RA Yashinta Sekarwangi Mega, atau yang akrab disapa Sekarwangi, menjadi perempuan termuda yang mendaftar sebagai bakal calon anggota DPD RI perwakilan DIY. Sebagai representasi orang muda Sekarwangi juga menaruh perhatiannya pada isu pariwisata, yang menjadi salah satu penggerak ekonomi Yogyakarta.
Sabtu, 4 Maret 2023 lalu, Sekarwangi hadir dalam WTID (Women in Tourism Indonesia) atau Yayasan Perempuan Penggerak Pariwisata Indonesia adalah lembaga non-profit yang peduli pada isu perempuan dalam pariwisata. Di hari graduate #WTIDcamp 2 tersebut, Sekarwangi berkesempatan untuk membuka acara, dan mengungkap dorongan bagi perempuna-perempuan Indonesia untuk terlibat aktif dalam pengembangan pariwisata di Indonesia.
Pada acara yang digelar secara daring ini, Sekarwangi menyampaikan, industri ekonomi kreatif dan pariwisata memiliki harapan baru untuk mampu berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia apalagi dengan berlalunya pandemi covid. Setelah 20 bulan lebih Indonesia menghadapi kesulitan besar pandemi COVID-19, saat ini masyarakat melihat harapan baru.
"Kalau berbicara mengenai peluang, tentunya pariwisata masih memberikan banyak kontribusi pada penyerapan tenaga kerja, terlebih tahun 2022 menjadi tonggak awal pariwisata Indonesia mulai pulih setelah pandemi COVID-19. United Nation World Tourism Organization (UNWTO) pada 2019 menyebutkan bahwa sektor pariwisata didominasi oleh perempuan, yaitu sebesar 55 persen. Namun, data BPS di tahun 2022 menunjukkan adanya fluktuasi pertumbuhan tenaga kerja perempuan dari tahun 2020 - 2022. Memasuki tahun 2022, jumlah tenaga kerja perempuan mengalami penurunan dan marginnya semakin melebar dengan laki-laki," ungkapnya dalam rilis yang diterima KRjogja.com, Selasa (7/3/2023).
[crosslink_1]
Dengan terbukanya peluang bagi perempuan, Sekarwangi optimis perempuan mampu menjadi penggerak di dunia wisata dan kesejahteraan masyarakat Indonesia tentu juga akan mengalami peningkatan. Menurut dia, pada kenyataannya perempuan memiliki peran dan mampu menunjukkan bahwa kehadirannya tidak hanya sebatas konco wingking (teman belakang yang hanya berkutat di aktivitas domestik).
"Sudah saatnya kita, perempuan, menjadi key player dalam sektor wisata dengan bersama-sama memperjuangkan keadilan gender - tidak hanya kesetaraan. Langkah ini menjadi langkah awal menuju keadilan, kesetaraan, dan pemberdayaan perempuan secara menyeluruh di bidang ekonomi," sambungnya.
Sebagai orang muda yang memiliki kecintaan di dunia wisata, Sekarwangi melihat bahwa Indonesia memiliki potensi besar dengan keragaman budayanya. Pariwisata dan industri kreatif Indonesia memiliki satu hal besar yang harus selalu kita junjung, yaitu jati diri bangsa/national identity.
"Jati diri bangsa ini juga sesungguhnya mencerminkan kekuatan, our strength, dan juga kekayaan kita, the richness, sebagai bangsa. Dengan jati diri dan kreativitas yang terus dikembangkan, kesenian di Indonesia bukan hanya menjadi kebanggaan dan mengagumkan bagi bangsa kita, tetapi sangat dicintai dan dikagumi oleh masyarakat dunia," tandasnya.
Menatap masa depan dunia ekonomi kreatif dan pariwisata yang cerah, Sekarwangi mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan bekerjasama memajukan kesejahteraan ekonomi bersama. Menyangkut pembangunan perkembangan perekonomian ke depan, perekonomian Indonesia dinilainya bukan hanya pertanian, perindustrian, maupun jasa-jasa yang reguler, namun juga ekonomi kreatif dan kepariwisataan.
"Oleh karena itu, mari kita terus bergandeng tangan, bekerja bersama-sama dalam menjadi motor dan pusat pengembangan dari pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk ekonomi produk budaya, yang ada di masing-masing wilayah kita," pungkasnya. (Fxh)