Krjogja.com - YOGYA - Pramuwisata menjadi ujung tombak sektor pariwisata DIY. Oleh karena itu Pemerintah Daerah DIY memberikan banyak fasilitas, seperti pelatihan dan sertifikasi dalam rangka meningkatkan kualitas SDM pramuwisata di DIY.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo saat menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Musyawarah Daerah VIII, Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DIY di Hotel Tara Yogyakarta, Jumat (24/2/2023). Salah satu agenda utama musda yaitu memilih Ketua DPD HPI DIY periode 2023-2028.
Menurut Singgih, selepas pandemi, jumlah kunjungan wisatawan ke DIY meningkat signifikan. Bahkan DIY menjadi provinsi terbanyak/tertinggi pergerakan wisatawan domestiknya. Hal ini perlu diimbangi dengan kualitas pramuwisata yang mumpuni dalam memberikan layanan dan pengalaman kepada wisatawan.
"Melalui Musda ini diharapkan dihasilkan keputusan-keputusan yang positif. Ketua yang terpilih harus didukung demi kemajuan pramuwisata dan pariwisata DIY," katanya.
Ketua DPD HPI DIY, Royen Lodewyk Pardede mengatakan, musda kali ini mengangkat tema 'Adaptasi HPI di Era Digital Seiring Pengembangan dan Pelestarian Budaya'. Menurutnya, di era digital ini, para pramuwisata harus bisa beradaptasi (menguasai teknologi digital) untuk meraih peluang dan memenangkan persaingan.
Dengan menggeliatnya sektor pariwisata DIY, pihaknya terus membekali para anggotanya (pramuwisata) dengan keterampilan berbahasa asing terutama negara Eropa (bahasa Italia, Prancis, Jerman dan lainnya). Selain itu menambah dari sisi jumlah untuk memenuhi kebutuhan pramusiwata, tentunya dibarengi dengan profesionalisme.
"Pramuwisata itu tidak hanya menyampaikan informasi saja kepada wisatawan, tetapi lebih dari itu, yakni meyakinkan wisatawan mulai dari penjemputan, saat mengunjungi objek wisata, semua amenitas harus dipastikan berjalan sebaik mungkin. Inilah yang menjadikan pramuwisata ujung tombak pariwisata," pungkasnnya. (Dev)