Krjogja.com - YOGYA - Harga produsen gabah di tingkat petani DIY pada Januari 2023 sebesar Rp 5.581,82 naik 2,71 persen dibanding bulan sebelumnya Rp 5.434,62/kg. Di tingkat penggilingan pun naik 2,68 persen dari Rp 5.502,56 menjadi Rp 5.650/ g di Januari 2023
Pada Januari 2023, dari 55 observasi di 3 kabupaten, yaitu Kulonprogo, Bantul dan Sleman, tidak ada harga gabah yang dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Kepala BPS DIY Sugeng Arianto mengatakan jumlah observasi harga gabah DIY pada Januari 2023 sebanyak 55 observasi.
Rinciannya yakni kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 28 observasi atau 50,91 persen, Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 6 observasi atau 10,91 persen, dan gabah luar kualitas sebanyak 21 observasi atau 38,18 persen.
“Rata-rata harga gabah di tingkat petani sebesar Rp 5.581,82, sedangkan di tingkat penggilingan sebesar Rp 5.650/kg. Selisih rata-rata harga gabah di tingkat penggilingan terhadap HPP untuk GKG sebesar 18,50 persen dan GKP sebesar 16,86 persen,” katanya di Yogyakarta, Minggu (12/2/2023).
Sugeng menyampaikan harga gabah tertinggi di tingkat petani pada gabah kualitas GKG senilai Rp 6.500/kg dengan varietas Inpari, Ciherang, IR-64, dan Situ Bagendit di Kabupaten Sleman. Sedangkan gabah kualitas GKP senilai Rp 5.400/kg dengan varietas Mekongga juga terdapat di Kabupaten Sleman.
“Harga gabah terendah di tingkat petani senilai Rp 4.500/kg pada gabah kualitas GKP dan luar kualitas dengan varietas IR-64 terdapat di Kabupaten Kulonprogo,” imbuhnya.
Gabah berdasarkan varietas yang dihasilkan dan dijual petani pada Januari 2023, dipaparkan Sugeng berupa varietas Ciherang sebesar 36,36 persen, IR-64 sebesar 29,09 persen, Inpari 18,18 persen, Situ Bagendit 9,09 persen, Mekongga 5,45 persen dan Cianjur 1,82. persen.
Pemilihan varietas padi yang ditanam petani biasanya berdasarkan produktivitas, ketahanan terhadap hama dan penyakit, harga jual gabah yang tinggi, tekstur dan rasa beras yang dihasilkan.
“Kadar air GKG sebesar 12,24 persen, GKP sebesar 17,52 persen, dan gabah luar kualitas r 28,34 persen dengan total rata-rata kadar air 18,97 persen. Rata-rata kadar hampa GKG 6,36 persen. GKP 4,32 persen dan gabah luar kualitas 11,29 persen dengan otal rata-rata kadar hampa 8,02 persen,” pungkasnya. (Ira)