Kolaborasi Penthahelix, GIPI Ingin Bentuk Yogyakarta Crisis Centre

Photo Author
- Senin, 23 Januari 2023 | 17:32 WIB
 Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardyanto dan Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo (Franz Boedisiekarnanto)
Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardyanto dan Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo (Franz Boedisiekarnanto)

Krjogja.com - YOGYA - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY berupa menguatkan sinergi maupun kolaborasi Pentahelix atau multipihak dalam rangka mengakselerasi serta berkontribusi positif terhadap pembangunan kepariwisataan DIY berkualitas dan berkelanjutan. Tujuan utamanya tidak lain adalah menciptakan Yogya Crisis Centre mengingat industri kepariwisataan sangat sensitif sekali terhadap semua isu.


Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan pihaknya tengah berupaya benar-benar mengimplementasikan kerjasama Pentahelix untuk mempercepat pembangunan kepariwisataan DIY yang berkualitas dan berkelanjutan. Pentahelix disini merupakan unsur kolaborasi yang menggabungkan berbagai pihak diantaranya pemerintah, pengusaha, akademisi, komunitas dan media.


" Kita tidak bisa.mengakserasi.pembangunan kepariwisataan DUY tanpa menguatkan sinergi Pentahelix. Kita sudah jalin kerjasama dengan pemerintah dan akademisi l, sekarang harus kita jahit yang komunitas dan media untuk percepatan pembangunan kepariwisataan DIY yang kualitas dan berkelanjutan," ujarnya dalam GIPI Ngopi dengan Rekan Media di El Hotel Royal Yogyakarta Malioboro, Senin (23/1).


BACA JUGA :


Pentas Jatilan di Sanggrahan, Tahun Depan Jadi Festival


Puncak Arus Balik Libur Imlek 2023, Jumlah Penumpang Pesawat Di YIA Naik 59 Persen


Bobby menyatakan penguatan kerjasama Pentahelix guna akselerasi pembangunan kepariwisataan DIY yang pada akhirnya dapat melahirkan Yogyakarta Crisis Centre. Sebab kepariwisataan sangat sensitif terhadap semua isu, untuk itu perlu kecepatan memberikan informasi yang tepat dan satu pintu supaya lebih nyaman. Crisis Centre ini sudah diimplementasikan di Bali yang telah membentuk Bali Crisis Centte, sedangkan DIY belum memilikinya sehingga sedikit terlambat.


Keberadaan Crisis Centre ini sangat dibutuhkan dengan mencoba membangun komunikasi bagi pengembangan kepariwisataan DIY berkualitas dan berkelanjutan kedepannya. "Fungsi Pentahelix ini untuk mendorong pembangunan kepariwisataan DIY bersama-sama. Jika bersatu kita akan kuat membangun pariwisata DIY yang berkualitas dan berkelanjutan. Wisata berkualitas ini yang dilihat adalah value sehingga bisa mewujudkan perubahan DIY menjadi pariwisata berkualitas," tandasnya.





Butuh Edukasi


Kepala Pariwisata (DIspar) DIY Singgih Raharjo mendukung upaya GIPI DIY guna memperkuat kolaborasi Pentahelix untuk percepatan pembangunan kepariwisataan DIY yang berkualitas dan berkelanjutan. Apabila ingin mewujudkan pembangunan kepariwisataan DIY berkualitas maka diperlukan branding atau citra yang berkualitas pula dengan membangun sebuah narasi.


"Narasi harus dibangun supaya tumbuh dan harus disepakati bersama supaya membentuk branding yang berkualitas. Wisata berkualitas disini tidak harus mahal tetapi yang sepadan mengingat hospitality DIY masih harus ditingkatkan. Banyak kejadian di DIY yang menjadi viral, hal yang seperti inilah yang harus diperbaiki supaya wisatawan mendapatkan impresi yang baik saat berkunjung ke DIY" tuturnya.


Singgih menambahkan agar DIY menjadi tuan rumah yang baik maka perlu diedukasi bersama supaya menimbulkan awarness atau kesadaran terhadap kepariwisataan DIY. Mengingat masih banyak yang perlu ditingkatkan nantinya. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X