Krjogja.com - YOGYA - DIY sebagai venue penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 terus berbenah dan mempersiapkan diri dengan optimal. Ajang pariwisata berskala internasional yang kembali menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah ini di ang-gadang mampu memberikan multiplier effect sekaligus mendongkrak perekonomian daerah.
Ketua Pelaksana ATF 2023, GKR Bendara mengatakan ajang ATF ini diharapkan dapat memunculkan adanya perputaran ekonomi dan memberikan dampak ganda yang luas, khususnya bagi pelaku UMKM di DIY. Mengingat salah satu agenda utama dalam ATF 2023 adalah Travel Exchange (Travex) yang akan melibatkan pelaku UMKM ekonomi kreatif di DIY.
"UMKM ekonomi kreatif yang akan tampil di Travex diseleksi dan dikurasi oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY nantinya. Produk UMKM ekonomi kreatif DIY unggulan yang lolos seleksi akan dihadirkan dan dipromosikan dalam Travex ATF," ujarnya di Yogyakarta, Jumat (30/12/2022).
Gusti Bendara menyampaikan Dinas Koperasi dan UKM DIY bahkan akan memberikan fasilitas ongkos kirim (ongkir) gratis bagi para peserta delegasi ATF yang membeli barang UMKM DIY. Ongkir gratis dari Dinas Koperasi dan UKM DIY ini diadakan guna memfasilitasi para peserta delegasi agar tidak ragu-ragu membeli oleh-oleh dari DIY karena bisa dikirim sampai ke negaranya masing-masing tanpa dikenakan biaya.
"Fasilitasi gratis ongkir yang bakal diberikan dalam Travex ATF ini menjadi poin tambahan yang dapat kita informasikan kepada peserta delegasi yang akan hadir. Ini bisa memberikan nilai plus bagi yang membeli produk ekonomi kreatif UMKM DIY," imbuhnya.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY ini mengakuinya penyelenggaraan ATF 2023 juga berkaitan dengan target DIY pada 2025 untuk menjadi salah satu destinasi wisata budaya terkemuka di Asia Tenggara. Harapannya semakin banyak peserta delegasi dari mancanegara yang meluangkan waktunya untuk akhirnya kembali mengunjungi DIY.
"ATF menjadi gerbang besar yang akan didobrak bersama, sehingga paling tidak peserta delegasi dari mancanegara yang akan datang ke ATF menyadari bahwa Jogja ini memiliki potensi yang cukup bagus, tidak hanya sebagai pasar domestik, tetapi juga pasar internasional,” tandas Gusti Bendara.
Putri bungsu Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Yogyakarta ini pun menyampaikan, persiapan yang sudah mencapai 80% ini utamanya mencakup venue yang akan digunakan pada kegiatan ATF kali ini. Pembenahan infrastruktur yang ada DIY di menjadi prioritas utama dalam kesiapan menjelang ATF tidaklah lama lagi. Pihaknya KLerus melakukan rapat secara intensif guna mempersiapkan terkait dengan venue serta promosi menggelar kegiatan ATF ini secara detail.
"Kami targetkan pengecekan ATF 2023 ini akan dilakukan pada minggu kedua Januari mendatang. Terkait dengan jumlah peserta delegasi yang telah mengkonfirmasi kehadiran dari 10 negara anggota ASEAN ditambah dengan 5 negara di Asia yang diperkirakan mencapai hingga 700 peserta delegasi," pungkas Gusti Bendara. (Ira)