Krjogja.com - YOGYA - Pemda DIY tengah menggulirkan program Kreasi Batik yang merupakan akronim dari Kolaborasi, Sinergi dan Inovasi Pengembangan Potensi Lokal sebagai percepatan pemulihan ekonomi inklusif atau berkelanjutan di DIY. Program Kreasi Batik ini menjadi wadah dalam mengkolaborasikan berbagai sumberdaya potensi lokal yang ada di DIY untuk bersinergi dan inovasi yang akan menghasilkan maha karya.
"Keberhasilan dalam menggali gagasan dan potensi ekonomi sosial lokal akan berhasil dengan adanya dukungan dan kolaborasi lintas sektor. Sehingga percepatan pemulihan ekonomi dapat terwujud dan berdampak dalam mengangkat perekonomian wilayah secara inklusif dan berkelanjutan," ujar Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati di Yogyakarta, Senin (19/12/2022).
Yuna menyampaikan tujuannya tidak lain mewujudkan Pancamulia masyarakat DIY dengan berbagai upaya antara lain reformasi Kalurahan dan pemberdayaan kawasan Selatan. Selanjutnya pengembangan budaya dan inovasi serta pemanfaatan teknologi informasi. Hal tersebut diwujudkan dalam program Kreasi Batik yang kini terus disosialisasi sebagai strategi pembangunan dan pemulihan ekonomi berkelanjutan di DIY.
"Kreasi Batik dilakukan dengan optimalisasi potensi sumber daya lokal sebagai perwujudan salah satu filosofi Keistimewaan DIY Hamemayu Hayuning Bawana. Langkah-langkah inovatif dilakukan guna memberikan solusi atas permasalahan pengembangan ekonomi lokal dengan basis permintaan pasar seperti meningkatkan daya dukung kelembagaan ekonomi lokal, pemberdayaan atau peningkatan kapasitas SDM pelaku ekonomi, kerjasama atau kemitraan dalam membangun jejaring, digitalisasi pemasaran serta peningkatan akses pembiayaan dan fasilitas HAKI bagi seluruh ekonomi kreatif lokal," tuturnya.
Menurut Yuna, hal tersebut dimaksudkan agar solusi - solusi dapat menjangkau hingga pelosok Kalurahan/Desa di DIY dan potensi lokal spesifik yang ada dapat terimplementasikan di dengan optimal. Kolaborasi sebagai transformasi budaya bisnis sangat diperlukan. Sinergi lintas elemen Pentahelix diperlukan dalam menghadapi tantangan yang muncul pasca pandemi Covid-19 seperti belum stabilnya perekonomian global, risiko terjadinya krisis pangan dan energi akibat ketegangan geopolitik, disrupsi rantai pasok dan sebagainya.
"Dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi berkelanjutan dilingkungan regional, kolaborasi yang positif akan menghasilkan ide dan inovasi yang lebih adaptif," imbuhnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut keistimewaan DIY merupakan potensi kekuatan pembangunan daerah yang harus disinergikan guna menyelesaikan problem daerah. Salah satunya untuk mengentaskan kemiskinan melalui langkah -langkah strategi Kreasi Batik. Program ini menjadi langkah kreatif yang mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi secara inklusif.
"Saya mendukung dan mengapresiasi program Kreasi Batik sebagai strategi untuk mewujudkan Pancamulia masyarakat Jogja. Melalui reformasi Kalurahan, pemberdayaan Lawasan Selatan, serta pengembangan budaya inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi. Semoga Kreasi Batik sebagai manifestasi nilai Hamemayu Hayuning Bawana dapat mendukung upaya percepatan pembangunan dan pemulihan ekonomi berkelanjutan berbasis golong gilig lintas sektor dan manunggaling pamong lan warga menuju DIY sebagai entitas yang kreatif dan sejahtera," ungkap Wakil Gubernur DIY Paku Alam X.
Sementara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyatakan percepatan pemulihan ekonomi di DIY memerlukan langkah -langkah strategis dengan mengedepankan potensi lokal baik dari sisi kebijakan maupun implementasinya. Kreasi Batik ini selaras dengan Visi Misi Gubernur DIY 2022-2027. (Ira)