Krjogja.com - PEMENTASAN pantomim 'Babat Alas Mentaok' mengangkat cerita sejarah Mataram yang bakal digelar di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Sabtu (17/12) malam ini mulai pukul 19.00, terbuka untuk umum.
Cerita 'Babat Alas Mentaok' naskah ditulis oleh Ki Heri Susilo, dan sutradara digarap Deddy Ratmoyo ini, diselenggarakan kerja sama Yuds Ballroom Dance Sport Yogyakarta, Rumah Budaya Royal House, Rumah Pantomim Yogyakarta, Jedink Production, didukung The House of Raminten.
Tim artistik terdiri penata musik Memet Chairul Slamet didukung pemusik Mujar, Iwank, Dwi Haryan, penata artistik Emha Irawan, penata kostum Ki Bambang Nursinggih dan koreo tari Ita. Para pemain Marco Dinarta, Dodi Micro, Allysa, Marcelia, Apriari, Ki Boyong Selatan, Jedink Alexander, Kocis, Rizki Purnama, Rohmad Fahrudin, Isvadutaz Dika, Naufal, Yessy, Brilliant, Griseld, Ajeng, Michelle, Pandhu, Azza Kotto dan pendukung lainnya.
Deddy Ratmoyo mengatakan, pentas cerita 'Babat Alas Mentaok' ini, dikemas kolaborasi pantomim, wayang suket, drama, tari dan musik. Pendukung melibatkan sejumlah pantomimer Yogyakarta, penari dansa, pemain teater dan seniman musik.
"Saya mulai menjadi pantomim sejak tahun 1980-an bareng dengan pantomimer Yogya Jemek Supardi. Namun selama ini lebih banyak cenderung menggeluti dance sport. Kebetulan saat acara peringatan 100 hari Jemek Supardi, saya diberi predikat Bapak Pantomim Indonesia. Karena itu, saya terus muncul semangat berkarya lagi menggarap pentas pantomim memadukan unsur teater, musik, tari dansa," jelas Deddy Ratmoyo, Jumat (16/12) siang.
Ki Heri Susilo menjelaskan, lakon 'Babat Alas Mentaok' ini, mengangkat setelah Danang Sutowijaya, mendapat hadiah Alas Mentaok. Kemudian ada legenda ketika Danang Sutowijaya, akan mendirikan kerajaan Mataram, ada tafsir dari legenda bertemu dengan ratu pantai selatan Nyi Rara Kidul.
Lakon Babat Alas Mentaok ini, ingin menyampaikan pesan bahwa Danang Sutawijaya setelah menjadi Raja Mataram dikenal Panembahan Senopati itu, seorang raja yang arif bijaksana," tutur Ki Heri Susilo. (Cil)