'Business Matching dan Pelatihan Awareness', Upaya Menjaga Mutu dan Kepercayaan

Photo Author
- Kamis, 24 November 2022 | 21:50 WIB
Acara Business Matching dan Pelatihan Awareness ISO 9001:2015 untuk IKM Kerajinan dan Batik. (Istimewa)
Acara Business Matching dan Pelatihan Awareness ISO 9001:2015 untuk IKM Kerajinan dan Batik. (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Kesadaran masyarakat untuk melakukan pengujian suatu produk semakin meningkat terutama pada hasil karya seperti emas, kerajinan serta berbagai peralatan olah raga. Karena ada beberapa yang meragukan kesesuaian kualitas dengan barang yang diperjual belikan di tengah masyarakat. Selain itu industri kecil dan menengah sudah banyak yang mengajukan sertifikasi hasil produknya dengan diberikan pendampingan.


Kepala Balai Besar Standarisasi Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) DIY Hendra Yetty, Kamis (24/11/2022) menyatakan dalam proses sertifikasi produk IKM lembaganya menggandeng BUMN dan BUMD melalui program CSR-nya. Karena banyak BUMN yang membina IKM dan produknya dilakukan sertifikasi.


-


“Badan usaha ini kami minta menyampaikan kebutuhan IKM binaan mereka. Melalui sertifikasi harapannya dapat usaha kecil bisa naik kelas. Sektor industri memiliki peran sentral dalam mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mendorong industri agar menghasilkan kualitas produksi dan standardisasi produk yang dapat bersaing di tengah persaingan pasar,” ujar Hendra Yetty di sela penyelenggaraan acara Business Matching dan Pelatihan Awareness ISO 9001:2015 untuk IKM Kerajinan dan Batik selama tiga hari (24-26 November 2022) di The Manohara Hotel Yogyakarta dengan tema “Levelling Up IKM Melalui Kolaborasi dan Sertifikasi”.


Kepala BBSPJIKB berharap upaya tersebut agar berjalan maksimal dan berkelanjutan maka perlu adanya komitmen yang tinggi, semangat kolaborasi dan sinergi, serta dukungan dari stakeholder terkait. Oleh karenanya semangat tersebut berusaha disinkronkan dengan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Program TJSL) dari berbagai pihak. Program TJSL merupakan kegiatan yang memuat komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan dengan menggandeng berbagai pihak.


“Karena memang muaranya sebenarnya sama antara kami di Kementerian Perindustrian dengan pihak BUMN atau pihak lain, kita bersama menginginkan industri yang kita bersama bina itu bisa meningkat levelnya, tidak hanya dalam bidang teknis namun menyentuh aspek administrasi hingga dalam pemenuhan berbagai standar yang ada,” pungkas Hendra Yetty.


Acara tersebut dihadiri berbagai pihak seperti Perwakilan Bank Indonesia, PT Telkom Witel, PT PLN, BPJS Ketenagakerjaan, PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Dinas Perindustrian, LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) berbagai institusi pendidikan, perusahaan swasta dan asosiasi. Selain mengundang para pihak pemilik program TJSL, BBSPJIKB juga mengundang pelaku industri kerajinan dan batik binaan perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengikuti Pelatihan Awareness ISO 9001:2015.


Dalam kesempatan tersebut hadir pula Direktur PT Pegadaian Galeri Dua Empat, Arifmon, Assistant Vice President (AVP) TJSL PT Pupuk Kaltim, Irma Safni dan General Manager CV Paradise Batik, Muhammad Anwar Karim. Ketiganya menyampaikan success story terkait pelaksanaan program TJSL dan pemenuhan standar pada produknya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X