Krjogja.com - YOGYA - Calon Presiden yang diusung Partai NasDem, Anies Baswedan mengunjungi Kedaulatan Rakyat(KR), Rabu (16/11), media yang telah membangkitkan dirinya gemar membaca sewaktu masih usia anak-anak. Rutinitas mengunjungi Perpusataan KR, menjadikan banyak mengetahui biografi sejumlah tokoh nasional, termasuk diantaranya Agus Salim dan HOS Cokroaminoto.
Kegiatan mendatangi KR tersebut diungkapkan dihadapan Direktur Utama PT BP KR, M Wirmon Samawi SE MIB yang menemuinya bersama Komisaris Utama Prof Dr Inajati Indrisijanti, Direktur Keuangan Imam Satriadi SH, Direktur Pemasaran Fajar Kusumawardhani SE, Direktur Umum Yuriya Nugroho Samawi SE MM MSc, Direktur Produksi Baskoro Jati Prabowo dan Pemimpin Redaksi Drs Octo Lampito MPd.
Anies mengungkapkan panjang lebar kenangannya sering ke KR. Saat menjadi Mendikbud, mengetahui dari sebuah riset, koran KR menjadi media yang berperan penting dalam mendorong masyarakat gemar membaca. Dalam kunjungan kemarin, Anies juga mampir ke KR Radio untuk podcast dengan hostOcto Lampito.
Saat sesi tanya jawab, mendapat banyak pertanyaan. Salah satunya adanya branding politik identitas yang disematkankan kepadanya. Menurut Anies, branding politik identitas kepadanya merupakan disinformasi.
Cara menghadapi disinformasi tersebut, Anies memilih menjawabnya dengan memberikan fakta dan mengajak melihat pada kenyataan. Karena disinformasi ini akan selalu ada dan muncul terlebih di tengah kontestasi politik di Tanah Air.
"Brand yang ditetapkan pada saya adalah politik identitas, jadi itu memang yang terjadi karena itu brand yang ditempelkan kepada saya. Saya tidak perlu membantah karena branding itu kuat. Saya ditakdirkan menjadi Gubernur di Jakarta selama lima tahun, setelah tuntas saya tunjukkan tuduhan yang disematkan dulu itu (apakah) terbukti? Jika terbukti, tudingan itu sahih, apabila tidak berarti salah, jadi kata-kata dijawab dengan kenyataan bukan dengan kata-kata," paparnya.
Perihal calon pasangannya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku acap kali ditanya, tetapi dirinya belum bisa menjawabnya dan tidak ingin tersandera oleh nama karena memang belum dibahas dan belum jelas koalisinya. Anies mempunyai tiga kriteria calon pasangannya kelak. Tiga kriteria tersebut yakni berkontribusi pada pemenangan, berkontribusi pada stabilitas dukungan politik dan berkontribusi efektivitas pemerintah.
"Saya tidak bicara soal latar belakang justru latar depannya yaitu yang bersangkutan harus bisa memberikan kontribusi pada pemenangan, lalu berkontribusi terhadap stabilitas dukungan politik. Satu lagi, dia harus berkontribusi efektivitas pemerintah. Saya memiliki tiga kriteria tersebut, kita lihat nanti mana yang dominan," terangnya.
Terkait ekonomi, alumnus Fakultas Ekonomi UGM ini menyebut, integrasi ekonomi di seluruh Indonesia yang menjadi 'PR' besar. Menurut Anies, jika ekonomi terintegrasi maka pertumbuhan ekonomi meningkat dengan instrumen nya yaitu konektivitas logistik, konektivitas sistem perbankan dan pemerintah harus mau melakukan intervensi.
"Saya mendorong terwujudnya integrasi ekonomi di Indonesia agar ekonomi bergerak. Itu menjadi PR yang ingin saya selesaikan nantinya. Sebab ketimpangan antar negara makin, sebaliknya ketimpangan dalam negara makin melebar," tandasnya.
Anies memiliki spirit keberlanjutan dan perubahan yang harus dipegang dengan teguh dalam jangka panjang. Termasuk menyikapi gonta-ganti kebijakan apabila pimpinannya baru. Ini salah satu problem demokrasi di Indonesia sehingga perlu adanya mekanisme transisi orang baru dengan orang lama. Iklim ini harus diperbaiki supaya ada keberlanjutan dan perubahan karena transisi itu tidak menjadi bagian dari reformasi selama ini. Tidak terkecuali usai pesta demokrasi, pemenang harus merangkul semuanya dengan menerapkan post election recovery agar lukanya akan permanen.
"Tidak terkecuali nasib dan keberlanjutan program-program pemimpin sebelumnya. Saya memprediksi masa depan dengan melihat masa lalu alias rekam jejak supaya program kedepannya ada keberlanjutan dan perubahan. Saya sendiri telah menabung rekam jejak saya di Jakarta," pungkas Anies. (Ira).