Jazz Syuhada Perajut Keberagaman, Acara Masjid Tapi Panitia dari Lintas Agama

Photo Author
- Sabtu, 29 Oktober 2022 | 21:05 WIB
Pembukaan Jazz Syuhada yang melibatkan lintas iman (Harminanto)
Pembukaan Jazz Syuhada yang melibatkan lintas iman (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Festival musik di Jalan I Dewa Nyoman Oka Kotabaru berlangsung meriah, Sabtu (29/10/2022). Berbagai grup tampil di panggung sederhana yang terletak dekat dengan Masjid Syuhada ini.

Budhi Hermanto, Direktur Jazz Syuhada mengatakan nilai yang dibawa Jazz Syuhada tahun 2022 ini adalah Sayuk Rukun yang artinya hidup damai. Sebuah ungkapan yang menunjukan ajakan untuk saling menghormati dan menghargai dalam ragam perbedaan, baik suku, agama maupun golongan di Indonesia. 

“Itu kenapa Jazz Syuhada bukan semata pertunjukan musik, tetapi juga merupakan peristiwa kebudayaan yang mempertemukan beragam suku, agama, dan golongan di Kota Yogyakarta. Empat kali sudah terselenggara, harapannya bisa terus membahana dan menyebarkan energi positif,” ungkap Budhi pada wartawan.

Menarik memang dalam penyelenggaraan kali ini, panitia tidak hanya berasal dari Masjid Syuhada saja namun juga Gereja Katolik Antonius Padua Kotabaru. Salah satunya Agustinus Daryanto, seorang calon romo yang turut sibuk mempersiapkan segala penyelenggaraan event tahun ini.

Begitu pula sesi konferensi pers, dilaksanakan di aula sekretariat pastoran Antonius Padua Kotabaru, dengan latar foto salib terpasang. Hal sederhana namun menunjukkan keindahan keberagaman dalam wujud nyata kehidupan masyarakat.

Kawasan Kotabaru memang salah satu simbol keberagaman di Kota Yogakarta dengan adanya Masjid Syuhada, Gereja Kristen dan Gereja Katolik dalam satu ruas jalan I Dewa Nyoman Oka. Umat beragama hidup berdampingan dengan rukun, dengan keleluasaan melaksanakan ibadah masing-masing.

Hal itu pula yang ditegaskan dalam pidato kebudayaan yang disampaikan Prof Amin Abdullah selaku cendekian muslim yang juga sebagai anggota dewan pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Amin menyebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara telah final menjadi konsesus kita dalam bernegara.

“Tugas kita adalah mengejawantahkan nilai-nilai dalam Pancasila pada semua tatanan kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Jazz Syuhada ini adalah salah satu contoh baik dalam upaya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui perhelatan seni, musik dan budaya. Festival ini diinisiasi ragam kelompok atau komunitas lintas suku, agama dan budaya. Jazz Syuhada mempertemukan dan mendialogkan keragaman secara berbudaya,” tandas Amin. (Fxh)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X