Krjogja.com - YOGYA - Hari Batik Nasional ke-13 Tahun 2022 mengangkat tema Batik Jogja Bangkit dan Jaya, Kekayaan batik Yogya perlu terus digali, diantaranya Batik Sudagaran yang merupakan pengembangan batik larangan dari kalangan Kraton. Disederhanakan maupun diubah dengan penambahan motif baru.
"Setelah 2 tahun pandemi banyak yang terpuruk kini di era adaptasi kebiasaan baru Batik Yogya kembali bangkit dan menjadi semangat UMKM untuk mengembalikan kejayaan batik masa lalu,, diantaranya Batik Sudagaran" tutur Ketua III Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad Afif Syakur kepada KRJOGJA.com, Minggu (2/10) di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo.
Peringatan Hari Batik yang dihadiri Ketua PPBI Sekar Jagad GBPH Prabukusumo, Kepala Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan juga tokoh-tokoh desainer, pecinta batik termasuk Direktur Pemasaran Fajar Kusumawardhani SE ini, Afif menyebutkan Batik Sudagaran, di luar tembok Kraton dibuat komersial. "Menjadi kekayaan batik awal setelah kemerdekaan, menjadi memori dan kebangkitan motif batik masa lalu," ungkapnya.
Batik Sudagaran dengan cirikhas penambahan warna motif lain menjadi lebih indah dipamerkan peserta undangan dari kabupaten/kota di DIY. "Rangkaian Acara Hari Batik dimulai Pukul 10.00 setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya kemudian melakukan roadshow, pawai keliling hotel dan mall dengan slogan seruan cinta batik," jelas Afif.
Puncaknya mulai pukul 13.30 di Pendopo dengan talkshow, pameran dan peragaan Batik Sudagaran "Even Hari Batik ini menunjukkan perkembangan pesat UMKM hingga industri Batik dengan produk batik yang mengglobal mengikuti perkembangan zaman dengan motif kekinian," pungkas Afif. (Vin)