Masyarakat Adat se-Indonesia Ikuti Ruwat Nusantara

Photo Author
- Minggu, 11 September 2022 | 10:25 WIB

YOGYA, KRJOGJA. com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KGPAA Paku Alam X dan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid PhD, bertemu perwakilan masyarakat adat seluruh Indonesia di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Minggu (11/09/2022). Pertemuan ini merupakan rangkaian Ruwat Nusantara bagian dari agenda G20 bidang kebudayaan yang dilaksanakan di kawasan Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah, 12-13 September 2022.

Menuju kompleks Kepatihan para perwakilan masyarakat adat menggunakan pakaian adat masing-masing, berangkat dengan andong. Sejumlah 30 andong disiapkan untuk mengantarkan 100 orang perwakilan masyarakat adat seluruh Indonesia.

Menurut ketua panitia, Syamsul Hadi, pihaknya mengundang peserta masyarakat dan lembaga adat serta penghayat kepercayaan berjumlah 83 orang, dalam upaya mendukung jalan kebudayaan.

"Semoga dialog Ruwat Nusantara ini membawa manfaat bersama," kata Syamsul Hadi, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbud Ristek.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan yang dibacakan KGPAA Paku Alam X menyebut, dalam tradisi Jawa ruwatan bagian utama dari selamatan. Selain tujuan utamanya memohon perlindungan-Nya, juga memuat ajaran perencanaan bahwa dalam ubarampe selamatan terkandung pensan, jangan lupa memperhitungkan rasio input dan output yang optimal dan efisien.

Hilmar Farid dalam sambutannya mengungkapkan, sebelumnya ada Ruwat Nusantara di berbagai tempat di seluruh Indonesia yang dilakukan para pemangku adat dan penghayat kepercayaan. Kini mereka berkumpul, sebagai rasa syukur dan doa agar kebudayaan bisa berkontribusi terhadap kelestarian bumi.

"Tema yang dipilih dalam pertemuan menteri bidang kebudayaan G20 adalah kebudayaan untuk bumi lestari. Di sini saat yang tepat untuk menyampaikan bahwa tema ini dipilih tidak lain karena inspirasi datang dari Bapak Ibu sekalian yang hadir di sini. Penghayat kepercayaan dan masyarakat adat sesungguhnya memberi inspirasi. Harapan saya tidak hanya tak untuk Indonesia, juga bagi dunia," terang Hilmar.

Ditambahkan Hilmar, maksud kedatangan ke Bangsal Kepatihan Yogyakarta, karena peserta datang dari seluruh Indonesia, ingin kula nuwun. Juga minta doa agar acara di kawasan Borobudur Magelang (12-13/09/2022) berjalan lancar.

Salah satu masyarakat adat asal Bengkayang Kalimantan Timur, Gunawan, mengaku sangat senang terlibat di acara Ruwat Nusantara ini. Menurutnya, kegiatan ini bagian dari melestarikan adat dan budaya. "Ini salah satu tugas kita sebagai warga negara terkait G20," ucap Gunawan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X