FPPI DIY Gencarkan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Pernikahan Dini

Photo Author
- Jumat, 12 Agustus 2022 | 19:15 WIB
IMG_20220812_41626
IMG_20220812_41626

YOGYA, KRJOGJA.com - DPD Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) DIY berkomitmen untuk terus memperkuat upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan serta pencegahan pernikahan dini. Salah satu upayanya dengan menggelar workshop yang akan menghasilkan langkah-langkah konkrit dalam menekan dua persoalan tersebut (kekerasan terhadap perempuan dan pernikahan dini).

Demikian disampaikan Ketua DPD FPPI DIY Prof Ir Wiendu Nuryanti MArch PhD dalam acara FGD dan workshop bertema 'Wujudkan Perempuan Tangguh, Bebaskan dari Kekerasan dan Pernikahan Dini' di Balai Kunti, Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta, Jumat (12/8/2022). Kegiatan kerja sama antara FPPI DIY dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY diikuti tak kurang 50 peserta terdiri anggota FPPI se-DIY dan organisasi perempuan lainnya di DIY.

Workshop menghadirkan dua narasumber yaitu Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Prof Drs Koentjoro dan Pendiri sekaligus Pengurus LBH APIK, Dr Dra Budi Wahyuni MM MA dipandu moderator Wakil Ketua FPPI DIY Susie Fitri H SH MM. Hadir dalam acara Nur Icha Amalah dari Badan Kesbangpol DIY yang sekaligus membuka acara. Kegiatan didukung oleh Yayasan Hari Ibu-Kowani dan ikut memeriahkan acara, Makeover Cosmetic (salah satu brand makeup dari PT Paragon Technology and Innovation) yang memberikan kesempatan makeover.

Menurut Prof Wiendu, dalam waktu dekat di Gedung Wanita (Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta) ini akan diluncurkan Indonesia Women Center sebagai pusat pemajuan wanita dan pemberdayaan perempuan. Berbagai kegiatan akan diselenggarakan seperti pelatihan, inkubasi bisnis, pemberdayaan UMKM perempuan, dan tak kalah penting pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anti pernikahan dini.

"Harapannya dengan adanya Indonesia Women Center di Gedung Wanita ini orang akan mudah berkonsultasi mencari solusi segala macam persoalan terkait perempuan (kekerasan pada perempuan dan pernikahan dini). Akan ada ahli-ahli yang siap memberikan pendampingan dan mencari solusi atau rujukan. Rencananya seperti itu dan terus kita matangkan. Sembari menuju ke sana kita adakan workshop ini," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Prof Wiendu, setelah mengikuti workshop ini, para peserta workshop yang terdiri anggota DPC FPPI se-DIY dan organisasi perempuan lainnya akan memperluas jaringannya menyosialisasikan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan pencegahan pernikahan dini di tengah masyarakat. "Semakin banyak yang bisa memberi bantuan tentu akan semakin baik. Dan masyarakat perlu diberi edukasi bahwa persoalan tadi ada solusinya," pungkasnya. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X