Kuatkan Pemahaman Sejarah dan Budaya Siswa, BPNB DIY Bikin Visitasi dan Kompetisi

Photo Author
- Kamis, 23 Juni 2022 | 09:36 WIB
Kuatkan Pemahaman Sejarah dan Budaya Siswa, BPNB DIY Bikin Visitasi dan Kompetisi
Kuatkan Pemahaman Sejarah dan Budaya Siswa, BPNB DIY Bikin Visitasi dan Kompetisi

YOGYA, KRJOGJA.com - Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY mengajak perwakilan siswa dari DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur melakukan kunjungan tradisi dan sejarah untuk kuatkan pemahaman siswa. Siswa juga mengikuti kompetisi karya ilmiah berkaitan dengan nilai-nilai sejarah dan budaya yang ada di daerahnya sebelum melakukan kunjungan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan rasa menghargai pada keragaman dan pelestarian nilai-nilai sejarah budaya daerah.

Total siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 55 orang. Semuanya dari jenjang SMA/SMK yang diutus oleh Dinas Kebudayaan masing-masing daerah. Kegiatan tersebut bertajuk  “Merajut Akulturasi Lintas Etnis, Menelusuri Jalur Maritim, Pesisiran Jawa Timur” dan berlangsung pada Rabu - Kamis, (22-23/6).

Kunjungan dilakukan di empat objek berbeda, yaitu Kampung Batik di Bangkalan, Kampung Kemasan di Gresik, Kampung Pecinan serta Kampung Ampel di Surabaya. Bagi peserta dari DIY dan Jawa Tengah kunjungan dilakukan secara virtual. Empat objek kunjungan dipilih karena memiliki kekayaan nilai sejarah dan keragaman budaya dalam kehidupan masyarakat yang bermukim di lokasi tersebut.

Kepala BPNB DIY Dwi Ratna menjelaskan kunjungan dimaksudkan agar membantu siswa untuk melihat dan memahami tinggalan sejarah serta warisan budaya tak benda. “Warisan sejarah dan budaya tak benda ini juga merupakan simpul-simpul perekat bangsa, jadi harus dipahami dan dimiliki mereka juga,” jelasnya, Rabu (22/6)

Lewat program ini, jelas Ratna, memberikan ruang bagi siswa untuk berperan dalam memajukan kebudayaan melalui karya tulis ilmiah. “Supaya mereka juga memiliki pengalaman serta dapat pemikiran kritis dalam mengangkat isu pemajuan kebudayaan,” ujarnya.

Ratna menjelaskan pemahaman sejarah dan budaya yang komprehensif memungkinkan seseorang untuk lebih memahami perkembangan dunia saat ini. ”Melalui sejarah dan budaya tren kehidupan sosial di masa lalu dapat dipahami, sehingga bisa diperoleh prediksi yang masuk akal tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,” jelasnya.

Selain itu sejarah dan budaya, lanjut Ratna, adalah bagian terpenting identitas suatu bangsa. Lewat itu pula efek negatif dari globalisasi yang makin mengaburkan identitas bangsa dapat diantisipasi dengan pemahaman sejarah dan budaya sebagai jati diri. “Sehingga untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia diperlukan pemahaman sejarah dan budaya pada generasi mudanya” tuturnya.

Kegiatan serupa dengan tajuk “Jejak Tradisi Budaya” dan “Lawatan Sejarah Daerah” telah rutin dilakukan setiap tahun oleh BPBD DIY. “Kami akan terus kembangkan program ini sebagai bentuk upaya pemajuan kebudayaan dan peningkatan pemahaman sejarah dan budaya generasi muda,” tandas Ratna. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X